Ketika hari spesial tiba, banyak orang memilih untuk mengirimkan hadiah atau barang tertentu kepada orang terkasih.
Arti Overload – Seringkali karena terjadi secara bersamaan, membuat banyak paket menumpuk dan ini adalah arti overload pengiriman yang kita kenal. Kejadian seperti ini sering terjadi dan tentunya tidak saja membawa kesulitan bagi pihak ekspedisi, tetapi juga pengirim dan penerima paket.
Sayangnya, tidak semua orang paham akan hal ini dan seringkali berujung pada kesalahpahaman dan percekcokan.
Arti Overload Dalam Pengiriman
Jika dilihat secara harfiah, maka arti overload dalam bahasa Indonesia adalah kelebihan muatan atau kelebihan kapasitas.
Dalam bidang jasa ekspedisi, overload juga kerap kali terjadi. Banyaknya paket yang harus dikirimkan melebihi kapasitas pihak jasa.
Hal ini bukan hanya dari segi keterisian gudang, tetapi juga kemampuan sumber daya manusia untuk mengelola dan mengirimkan paket.
Situasi seperti ini umumnya terjadi ketika masa mendekati hari raya atau peringatan tertentu. Terlebih ketika pandemi seperti dewasa ini yang tidak memungkinkan seseorang untuk bisa leluasa mengirimkan barang secara langsung.
Maka, ketika sebuah jasa ekspedisi yang biasanya hanya menerima paket sebanyak 3.000 tiap hari, bisa menerima lebih dari nominal tersebut.
Hal ini memang merupakan rezeki tersendiri, tetapi di samping itu juga membawa konsekuensi dari sisi pekerjaan.
Dampak Terjadinya Overload
1. Jasa Ekspedisi Kewalahan
Meskipun memang dikhususkan untuk mengantarkan barang, namun tentu setiap ekspedisi memiliki batas kapasitas. Ketika terjadi lonjakan pengiriman paket, sudah barang tentu mereka akan kewalahan.
Anda pasti pernah melihat gudang penyimpanan sebuah jasa ekspedisi yang penuh sesak dengan barang-barang. Belum lagi karyawan dari jasa tersebut yang harus lembur dalam menyortir paket.
Arti overload akan sangat terasa pada situasi hari raya dan liburan, karena animo masyarakat dalam berkirim-kiriman paket menjadi semakin meningkat.
Bahkan hal ini terjadi tidak hanya untuk satu jasa ekspedisi saja, melainkan hampir semua jasa penyedia layanan pengiriman.
2. Keterlambatan Kedatangan Paket
Hal yang paling umum ketika mengirimkan paket pada saat situasi sedang sibuk, misalnya menjelang Lebaran, Natal, dan tahun baru atau ketika ada program dari e-commerce, adalah keterlambatan paket. Bahkan, paket bisa sampai ke tujuan lebih lama hingga hitungan minggu.
Dalam situasi seperti ini, bukan hanya pihak ekspedisi saja tentunya yang harus memahami keadaan, tetapi juga pengirim dan penerima paket.
Sebab, kesibukan semacam ini tidak hanya terjadi pada jasa ekspedisi saja, tetapi juga dalam lingkaran yang lebih besar.
Arti overload dalam pengiriman berarti juga menyangkut sibuknya lalu lintas dan segala hal yang berhubungan dengan pengiriman.
3. Kecemasan
Bagi pelanggan yang bertindak sebagai pengirim, tentunya mengirimkan paket pada situasi overload bisa mendatangkan kecemasan.
Sebab, kita tidak tahu hal yang bisa menimpa paket tersebut. Apalagi jika barang yang akan dikirim tersebut mudah basi atau mudah rusak.
Hal yang sama tentu juga terjadi pada penerima paket, terutama bagi mereka yang membeli paket tersebut dari pedagang.
Keterlambatan kedatangan paket bisa meningkatkan rasa cemas. Sebab, tidak jarang barang yang dibeli tidak sampai ke tangan pembeli hingga hitungan waktu yang cukup lama bahkan hilang di jasa ekspedisi.
4. Barang yang Rentan Rusak
Sudah menjadi rahasia umum bahwa paket yang sampai di jasa ekspedisi pasti akan ditumpuk. Hal ini berkaitan dengan efisiensi ruang.
Apalagi ketika terjadi lonjakan pengiriman, paket pasti akan disusun sedemikian rupa hingga tidak ada ruang tersisa.
Kadangkala, ketika kenyataan arti overload dalam pengiriman barang benar terjadi, paket yang harus diantar akan didistribusikan ke dalam armada secara dilempar-lemparkan. Bukan karena tidak menghargai isi dari paket tersebut, tetapi demi efisiensi waktu dan tenaga.
Namun, hal ini tentu sering berdampak pada kondisi barang. Bahkan terkadang kardus pembungkus paket pun bisa rusak dan mempengaruhi barang yang akan dikirimkan. Paket rentan rusak memang menjadi kemungkinan terbesar ketika lonjakan pengiriman terjadi.
Baca Juga:
Penjelasan With Delivery Courier & Lama Paket akan Sampai (Lengkap) |
MUDAH! Cara Mengirim Barang Lewat JNE (Cocok Untuk Pemula) |
Begini Cara Menulis Alamat Paket (Sesuai Standar Ekspedisi) |
Penyebab Terjadinya Barang Overload
1. Mendekati Hari Raya
Ketika hari raya, setiap orang pasti ingin memberikan sesuatu kepada orang terkasih. Maka salah satu solusi untuk bisa mewujudkan hal ini adalah dengan mengirimkan barang tersebut melalui jasa kurir.
Apalagi jika orang yang akan dikirimi paket tersebut tinggal berjauhan dari pemberi barang, maka solusi ekspedisi adalah pilihan terbaik.
2. Promo dari E-Commerce
Demi meningkatkan penjualan, maka semua e-commerce berjuang dengan memberikan promo-promo menarik setiap bulannya.
Tidak heran, hal ini membuat arti overload terjadi dan benar-benar mendongkrak penjualan dan pengiriman.
Bukan hanya promo potongan harga atau penawaran harga yang sangat miring, e-commerce biasanya juga menawarkan gratis ongkos kirim dalam acara tertentu. Hal ini juga membuat lonjakan pengiriman menjadi lebih tinggi.
3. Program atau Kebijakan Tertentu
Untuk mendukung UMKM dan juga para pengusaha kecil menengah lainnya, pemerintah juga kerap mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru.
Kemudahan dalam berkirim barang hingga jarak yang jauh, membuat para pembeli lebih memilih berbelanja secara online.
Begitu pula ketika terjadi pandemi. Interaksi dengan orang serta kerumunan sangat dibatasi. Bagi orang-orang yang tidak ingin terkena risiko, maka solusi terbaik adalah dengan berbelanja dan menggunakan jasa pengiriman.
Cara Menghindari Overload Pengiriman
1. Kirim Lebih Awal
Jika melihat penjelasan di atas, maka waktu-waktu perkiraan lonjakan pengiriman sudah bisa dipastikan. Maka saat Anda ingin membeli atau mengirim barang, hindari waktu-waktu tersebut jika memungkinkan.
Hal ini akan membuat arti overload tidak lagi terlalu menjadi masalah. Memang, terkadang Anda harus merelakan kehilangan fasilitas gratis ongkos kirim dan semacamnya.
Tetapi, jika barang yang dibeli tersebut masih mendapatkan harga wajar tanpa promo, maka berbelanja di awal waktu bisa dipertimbangkan.
2. Pilih Ekspedisi yang Tepat
Semua jasa ekspedisi pasti berlomba untuk memberikan pelayanan terbaik, tetapi tidak semua siap ketika menghadapi lonjakan pengiriman yang bisa sampai tiga kali lipat hari biasa.
Penangan yang tidak sigap karena ketidaksiapan, baik sistem, SDM, maupun armada, bisa berdampak pada paket. Maka lebih baik untuk memilih jasa ekspedisi yang sudah pasti dan terpercaya.
3. Ambil Paket ke Kantor
Seringkali, ketika arti overload sudah benar terjadi, maka paket Anda tidak bergerak. Bahkan terkadang ketika melihat di status pengiriman, paket sudah berada di pool terdekat, tetapi belum juga sampai ke tangan Anda.
Jika Anda memiliki cukup waktu, tidak ada salahnya untuk mendatangi kantor jasa ekspedisi terdekat untuk mengambil sendiri paket milik Anda.
Hal ini bukan semata untuk membantu kerja kurir, tetapi juga agar paket bisa segera sampai ke tangan Anda dengan selamat.
Selain itu, jika datang ke kantor belum bisa jadi solusi, paling tidak tanyakan status paket kepada pihak ekspedisi.
Kesaimpulan Arti Overload
Pemahaman tentang arti overload memang harus dimiliki semua orang, terlebih di kala segala sesuatu yang mengandalkan jasa pengiriman.
Hal ini bukan hanya dapat membantu kerja jasa pengiriman tetapi juga membuat pelanggan lebih nyaman.