daur hisup belalang

Proses Daur Hidup Belalang: Urutan, Siklus, Fase & Contoh Lengkap

Diposting pada

daur hisup belalang

Daur Hidup Belalang –  Binatang yang hidupnya suka memakan dedaunan bahkan keberadaanya dianggap sebagai hama bagi para petani karena banyak tanaman sampai ludes dimakannya, sehingga membuat rugi para petani.

Binatang apakah itu? Ya benar, binatang itu adalah belalang. Namun, binatang ini tidak hanya memiki sisi buruk sebagai hama saja, akan tetapi punya sisi positif juga, yaitu dapat dijadikan lauk pauk bagi pecinta kuliner dengan rasa yang gurih dan khas dari belalang.

Belalang bisa kita jumpai di sawah, ladang, hutan dan dimanapun tempatnya yang penting ada dedaunan disana. Belalang merupakan binatang yang termasuk kedalam jenis serangga yang mengalami metamorfosis secara tidak sempurna.

Apa Itu Daur Hidup Belalang?

Daur hidup belalang adalah proses hidup ulang belalang berawal dari telur yang menetas, lalu tumbuh menjadi nimfa/belalang muda, kemudian berubah menjadi imago/dewasa. Setelah dewasa melakukan perkawinan dan menghasilkan generasi-generasi belalang selanjutnya.

Sebelum membahas tentang daur hidup belalang, sebaiknya Anda ketahui dulu apa itu metamorfosis?

Metamorfosis adalah proses tumbuh kembang suatu binatang yang mengalami perubahan biologis dalam penampilan fisik berupa struktur tubuh setelah lahir ataupun menetas.

Di dalam kehidupan binatang terdapat 2 macam metamorfosis antara lain:

1. Metamorfosis sempurna atau Homometabola

Metamorfosis ini merupakan perkembangan makhluk hidup yang melalui beberapa tahapan mulai dari telur, larva, pupa dan imago (dewasa).

Telur yang menetas akan menjadi larva, kemudian larva berubah jadi pupa/kepompong dan akhirnya jadilah imago (dewasa). Contohnya metamorfosis kupu-kupu.

2. Metamorfosis Tidak Sempurna atau Hemimetabola

Merupakan perkembangan makhluk hidup yang melalui tahapan mulai dari telur, nimfa dan imago. Dari telur yang menetas akan menjadi nimfa (muda) dan berubah menjadi imago (dewasa). Contohnya metamorfosis belalang, capung, jangkrik.

Baca juga:  5 Ulasan Cabang Olahraga Lari (Pengertian dan Teknik)

Siklus Daur Hidup Belalang

Siklus Daur Hidup Belalang

Tahapan/siklus daur hidup belalang terdiri dari:

  • Tahap Stadium Telur
  • Tahap Stadium Nimfa
  • Tahap Stadium Imago (belalang dewasa)

Tahap Stadium Telur

Tahap stadium telur merupakan tahap dimana belalang betina meletakkan telur yang sudah di buahi dalam bentuk polong telur, biasanya lebih dari sepuluh yang diletakkan di ranting daun. Polong telur ini terdiri dari 10 – 300 butir telur yang berbentuk seperti butiran nasi.

Proses telur ini terjadi selama 10 bulan pada musim gugur dan musim dingin. Hingga akhirnya berubah menjadi nimfa.

Tahap Stadium Nimfa

Tahap ini merupakan tahap selanjutnya setelah telur belalang menetas dan berubah menjadi nimfa atau belalang muda.

Nimfa akan mulai memakan dedaunan muda dan segar. Tubuh nimfa sangat kecil, ringan dan tidak bersayap. Pada umumnya nimfa mengalami 5 – 6 pergantian kulit.

Selain itu, nimfa juga akan mengalami perubahan pada struktur tubuhnya sebelum menjadi belalang dewasa.

Proses nimfa berlangsung selama 5 – 10 hari, tergantung jenis belalang dan kondisi cuaca, suhu dan kelembaban. Setelah itu, tubuh nimfa mulai berkembang.

Tahap Stadium Imago (Belalang Dewasa)

Tahap ini merupakan tahap terakhir setelah tahap nimfa. Dimana nimfa setelah 25 – 30 hari, sayap akan tumbuh dan berkembang hingga nimfa menjadi imago atau belalang dewasa.

Jadi, rentang waktu yang dibutuhkan mulai dari peletakkan telur hingga menjadi belalang bervariasi.

Tergantung waktu peletakkan telur, paling lama sekitar 10 – 11 bulan. Kemudian, belalang dewasa akan memperoleh kematangan seksual pada umur 15 hari dan bertahan hingga rentang waktu 30 hari.

Sedangkan umur belalang diperkirakan bertahan hanya dalam kurun waktu 12 bulan. Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa kelangsungan hidup nimfa setelah menetas hanya 50 persen. Karena kemungkinan besar mereka akan dimakan predator seperti burung, tikus dan kadal.

Jenis-Jenis Belalang

Belalang memiliki banyak jenis yang tersebar di muka bumi antara lain:

1. Belalang Batu

belalang batu

Merupakan belalang yang memiliki warna abu-abu dan bercak hitam kadang juga kecoklatan seperti batu.

Mulai dari mata, toraks, dada hingga abdomennya seperti batu. Warna yang indah ini membuat kita takjub atas makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini.

2. Belalang Kayu

belalang kayu

Belalang kayu merupakan salah satu jenis belalang yang memiliki ukuran sekitar 85 mm. Pada saat muda belalang berwarna hijau dengan mempunyai pola kecoklatan atau oranye.

Baca juga:  Mengenal Teknik Dusel dalam Seni Rupa dan Cara Mengaplikasikannya

Sedangkan pada saat beranjak dewasa, belalang kayu mengalami pengelupasan pada kulitnya, sehingga warna tubuhnya berubah menjadi coklat tua.

Proses pergantian kulit belalang biasanya terjadi pada musim dingin dan saat hibernasi. Habitat belalang kayu berada di semak-semak dan pepohonan dengan makananya adalah dedaunan.

Belalang daun tergolong dalam kelas famili acrididae yang memiliki ciri khusus yaitu antena pendek dan alat pendengaran atau tympana sebagai segmen pertama abdomennya.

3. Belalang Kaki Merah

belalang kaki merah

Belalang kaki merah merupakan jenis belalang yang memiliki kaki berwarna merah, tubuhnya berwarna kuning semu hijau dan punggungnya berwarna coklat.

Populasinya di Indonesia sudah hampir punah karena kalah bersaing dengan belalang kayu saat mencari makanan.

Tubuhnya begitu kecil hanya memiliki ukuran 2 cm walaupun sudah dewasa. Selain itu, di tambah juga sayap yang begitu lemah, sehingga tidak dapat terbang jauh untuk mendapatkan makanan.

4. Belalang Hijau

belalang hijau

Belalang hijau adalah salah satu jenis belalang yang tergolong dalam ordo orthoptera. Belalang hijau dalam bahasa latin Atractomorpha Crenulata ini, merupakan belalang yang memiliki ciri khusus yaitu berwarna hijau dan terdapat caput, toraks, abdomen dan sebagainya.

Belalang ini memiliki kemampuan polimorfisme yakni dapat mengubah warna tubuhnya menjadi warna kecoklatan pada saat musim kemarau.

5. Belalang Cina

belalang cina

Belalang Cina merupakan jenis belalang yang bernama latin Tenodera aridifolia. Memiliki ukuran tubuh sekitar 58 mm.

Sayap depan berwarna hitam kemerahan dengan warna hijau disepanjang bagian depan dengan warna mata yang bisa berubah-ubah. Kalau matahari terbenam matanya berwarna coklat, jika terbit dan siang hari bertambah pucat.

Habitat belalang Cina terdapat di semak-semak, pohon,kumpulan bunga, kebun dan sebagainya. Belalang ini tergolong karnivora yakni memakan serangga yang lain.

6. Belalang Italia

belalang italia

Merupakan salah satu jenis belalang yang terdapat di Italia. Karena jumlahnya yang begitu banyak, belalang ini dianggap sebagai hama bagi petani karena merusak tanaman mereka sehingga petani menjadi merugi.

Makanan Belalang

makanan belalang

Belalang merupakan yang mayoritas pemakan tumbuhan, walaupun sebagian jenis belalang lainnya memakan serangga yang lain.

Daun-daunan merupakan makanan pokok kesukaan belalang, namun ada beberapa jenis belalang yang makan serangga dan sebagian jenis belalang yang lain.

Baca juga:  Ukuran Lapangan Takraw: Pembagian dan Sejarah (Lengkap)

Seperti contoh belalang sembah atau orang Jawa mengatakan walang kadung/walang kekek dan jenis belalang yang lain.

Reproduksi Belalang

reproduksi belalang

Belalang melakukan reproduksi secara generatif atau melalui proses perkawinan. Proses tersebut dilakukan dengan cara belalang jantan yang bertubuh lebih kecil akan berada diatas punggung belalang betina.

Setelah itu, terjadilah kopulasi dan penyaluran cairan sperma kedalam tubuh betina. Sehingga belalang akan berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar).

Kemudian, telur ditaruh didalam tanah atau di bawah daun-daun kering dan ada yang di tempelkan pada ranting tanaman dengan proses selama 4 hari.

Belalang ini  biasanya menghasilkan 10 – 300 butir telur yang berbentuk kecil dan keras. Selanjutnya telur menetas menjadi nimfa/belalang muda berwarna hijau muda dan tidak bersayap.

Seiring berjalanya waktu, nimfa berubah warna menjadi coklat atau hijau dengan corak hitam, hingga akhirnya berubah menjadi imago/belalang dewasa.

Contoh Daur Hidup Sempurna

Contoh Daur Hidup Sempurna

• Daur Hidup Kupu-kupu

Contoh makhluk hidup yang mengalami metamorfosis secara sempurna yaitu kupu-kupu. Seperti yang disebutkan tadi, dalam hidupnya kupu-kupu mengalami 4 tahap perubahan fisik yaitu:

Dimulai dari telur yang berubah menjadi larva, kemudian larva bertransformasi menjadi pupa/kepompong dan akhirnya keluarlah imago/kupu-kupu dewasa dari dalam kepompong.

Contoh Daur Hidup Tidak Sempurna

Contoh Daur Hidup Tidak Sempurna

• Daur Hidup Capung

Contoh makhluk hidup yang mengalami metamorfosis secara tidak sempurna yaitu capung. Dalam hidupnya capung mengalami 4 tahapan perubahan fisik, yaitu mulai dari telur yang sudah di buahi akan menetas menjadi larva capung.

Larva capung tersebut berkembang didalam air dan bernafas dengan insang internalnya, kemudian berubah menjadi nimfa/capung muda dan berakhir menjadi imago/capung dewasa.

Penutup

Nah, itulah penjelasan mengenai daur hidup belalang, mulai dari pengertian, siklus/tahapan, jenis-jenis belalang, makanan belalang, contoh daur hidup sempurna dan contoh daur hidup tidak sempurna.

Terimakasih, semoga bermanfaat bagi kita semua untuk lebih mengenali tentang daur hidup belalang.

Gambar Gravatar
Sindunesia, situs informatif dunia officially diposting oleh Admin Sindunesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.