Jenis-Jenis Peta Lengkap [Skala, Fungsi, Unsur dan Tujuan]

Dilla

Jenis-jenis Peta

Jenis Peta – Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan dalam bentuk bidang datar dengan skala tertentu.

Secara umum pengertian peta adalah lembaran beberapa atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu.

Pengertian peta tersebut mungkin sudah tidak asing dan sering kita dengar. Peta sendiri dapat disajikan dengan berbagai cara yang berbeda.

Misalnya seperti peta konvensional dalam bentuk cetak dan ada juga berbentuk digital yang bisa tampil di layar komputer maupun smartphone.

Namun tahukah Anda? Jika jenis peta sendiri banyak macam-nya. Baik, pada ulasan kali ini akan kami sajikan informasi terkait jenis-jenis peta sebagai berikut.

Jenis-Jenis Peta

Jenis peta di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

Jenis Peta Berdasarkan Isi Data yang Disajikan

Jenis Peta Berdasarkan Isi Data yang Disajikan

Peta umum, yaitu peta yang menunjukkan ketampakan bumi mulai dari fenomena alam hingga budaya. Jenis peta umum terbagi menjadi 3 jenis:

  • Peta topografi: yakni gambaran peta atas permukaan bumi lengkap beserta relifnya. Jenis peta ini digambarkan dalam bentuk garis kontur.

Garis kontur adalah garis dalam peta sebagai tanda penghubung beberapa tempat yang memiliki ketinggian sama.

  • Peta korografi: yakni gambaran peta atas seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum. Pada umumnya peta ini berskala sedang, contohnya adalah atlas.

Atlas adalah himpunan peta yang disatukan dalam bentuk buku atau dalam bentuk multimedia.

  • Peta dunia atau geografi: peta umum dengan skala kecil namun memiliki cakupan wilayah yang cukup luas.
    Peta khusus (peta tematik), adalah peta yang menunjukkan informasi beserta tema pada tempat tertentu.

Contohnya adalah peta geologi, peta politik dan peta penggunaan lahan. Lebih lengkap lagi meliputi peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk dan sebagainya.

Jenis Peta Berdasarkan Sumber Data (data)

  • Peta turunan (derived map), peta ini dibuat berdasarkan data peta yang sudah ada, tanpa harus melakukan survei di lapangan.
  • Peta induk, yaitu peta yang dibuat melalui survei langsung di lapangan.

Jenis Peta Berdasarkan Bentuk/Simetrisnya

  • Peta datar, peta dua dimensi, peta biasa, dan peta planimetri adalah peta berbentuk datar yang pembuatan-nya menggunakan media kain dan sejenisnya. Jenis peta ini divisualisasikan menggunakan perbedaan simbol dan warna.
  • Peta timbul (peta tiga dimensi) atau stereometri adalah peta yang diciptakan menyerupai atau hampir sama dengan bentuk muka bumi sesungguhnya. Sehingga peta ini dapat dilihat dari beberapa sisi yang berbeda.
  • Peta digital, adalah peta yang diolah dalam bentuk digital yang disajikan dan tersimpan dalam media komputer.
  • Peta garis, adalah peta yang disajikan untuk menunjukkan data alam dan ketampakan buatan manusia yang berbentuk garis, titik dan luasan.
  • Peta foto, adalah peta yang diambil atau dihasilkan dari mozaik foto udara. Peta ini dilengkapi dengan nama, legenda, dan garis kontur.

Baca: Peta ASEAN dan Sejuta Wisata

Jenis-jenis Peta Berdasarkan Tingkat Skalanya/Kedetailannya

jenis peta berdasarkan skalanya

  1. Peta skala kadaster/tekhnik, adalah peta berskala 1 : 100 sampai dengan 1: 5000.
  2. Peta skala besar, adalah peta berskala 1 : 5.000 sampai dengan 1 : 250.000.
  3. Peta skala medium/sedang, adalah peta berskala 1 : 250.000 sampai dengan 1 : 500.000.
  4. Peta skala kecil, adalah peta berskala 1 : 500.000 sampai dengan 1.000.000.

Jenis Peta Berdasarkan Fungsi

Berdasarkan fungsinya peta dapat dibedakan menjadi:

  • Peta geografi dan topografi.
  • Peta geologi, hidrologi, dan hidrografi.
  • Peta lalu lintas dan komunikasi.
  • Peta yang berhubungan dengan kebudayaan dan sejarah, seperti peta bahasa dan peta ras.
  • Peta lokasi dan persebaran hewan dan tumbuhan.
  • Peta cuaca dan iklim.
  • Peta ekonomi dan statistik.

Syarat-Syarat Peta

syarat-syarat peta

Dalam menciptakan peta ada beberapa syarat yang harus diterapkan oleh pembuatnya, diantaranya sebagai berikut:

  • Conform, yaitu bentuk sebuah peta yang harus digambar dengan catatan wajib sesuai dan sebangun dengan keadaan sebenarnya (asli), sebagaimana kondisi dan keadaan di wilayah tersebut.
  • Equidistance, yaitu syarat wajib yang harus dilakukan dalam pembuatan peta. Caranya dengan mencantumkan jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah ditentukan maka hasilnya sesuai dengan jarak sebenarnya di lapangan.
  • Equivalent, yaitu bidang atau daerah yang digambar di peta melalui proses penghitungan dengan skalanya, dengan syarat sama sesuai dengan keadaan di lapangan.

Fungsi Peta

fungsi peta

Peta memiliki beberapa fungsi dapat digunakan di berbagai bidang. Fungsinya sebagai berikut:

  • Menunjukkan posisi permukaan bumi dengan berbagai macam letak suatu tempat beserta hubungannya dengan tempat lain.

Manfaatnya, dengan membaca peta, seseorang bisa tau lokasi relatif suatu wilayah yang dilihatnya.

  • Sebagai gambaran dan bentuk permukaan bumi yang dapat diperlihatkan pada publik, contohnya bentuk benua, bentuk gunung dan sebagainya.

Sehingga dimensi peta seperti bentuk-bentuk benua, bentuk-bentuk permukaan bumi beserta simbol warna peta dapat diketahui oleh pembacanya.

  • Sebagai sajian data potensi yang ada pada suatu daerah, seperti:
    1. Peta potensi rawan banjir
    2. Peta potensi kekeringan
    3. Peta Potensi Air
    4. Peta Potensi Ikan
  • Sebagai sajian ukuran luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. Jika jarak sebenarnya 2 lokasi, maka dapat di hitung dengan membandingkan skala petanya.
  • Sebagai alat untuk melihat pergerakan atau perubahan serta prediksi daripada pertukaran barang-barang persebaran, arus produksi, aktivitas industri, mobilitas manusia, dan sejenisnya.

Fungsi Peta Secara Singkat

  • Menunjukkan lokasi pada permukaan bumi.
  • Menggambarkan luas, pola, dan bentuk berbagai gejala alami dan manusia.
  • Menentukan arah serta jarak suatu tempat.
  • Menunjukkan ketinggian atau kemiringan suatu tempat.
  • Menyajikan persebaran sifat-sifat alami dan non alami.
  • Sebagai alat pengambilan kesimpulan dari data atau informasi di berbagai jenis peta yang tersaji.

Tujuan Pembuatan Peta

Ada beberapa tujuan dalam pembuatan peta, diantaranya sebagai berikut:

  • Untuk membantu dan mempermudah pekerjaan, misalnya pembuatan konstruksi jalan, navigasi, dan perencanaan.
    Sebagai analisis data spasial, misalnya perhitungan volume.
  • Menyimpan informasi.
  • Membantu dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan, dan
  • Komunikasi informasi ruang.

Unsur-Unsur Peta

unsur unsur peta

Peta yang memiliki fungsi sebagai alat bantu dalam menyampaikan informasi keruangan, maka suatu peta hendak dilengkapi dengan berbagai macam komponen dan beberapa unsur didalamnya.

Tujuan pembuatan unsur peta tersebut untuk mempermudah seseorang agar dapat membaca peta dengan benar.
Adapun beberapa unsur-unsur peta dan komponen peta secara umum sebagai berikut:

  • Judul

Judul adalah gambaran komponen daripada tipe peta. Pada umumnya penulisan judul peta berada di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah.

Meski ada beberapa tempat, dalam standar penulisan yang baik ,judul peta seharusnya diletakkan di kanan atas.

  • Legenda

Legenda dalam peta adalah keterangan daripada simbol yang merupakan keterangan untuk memahami isi peta.

  • Orientasi atau Tanda Panah

Secara umum tanda panah dalam peta menunjuk pada barat atas utara. Penempatan-nya di tempat yang sesuai jika terdapat garis lintang dan bujur, maka koordinat dapat digunakan sebagai penunjuk arah.

  • Skala

Skala dalam peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Letak penulisannya dibawah judul peta, diluar garis tepi dan di bawah legenda.

Skala memiliki 3 bagian yaitu:

  1. Skala angka, Contohnya 1: 2.500.000, berate setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km pada satuan jarak sebenarnya.
  2. Skala Garis, Skala ini berbentuk garis horizontal dengan panjang tertentu yang tiap ruasnya berukuran 1 cm atau lebih. Fungsinya yaitu untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
  3. Skala verbal, atau sekala yang ditulis dengan kata-kata tanpa menggunakan simbol.
  • Simbol

Simbol peta adalah gambar sebagai tanda yang mewakili ketampakan suatu permukaan bumi pada peta tersebut. Adapun jenis-jenis simbol peta sebagai berikut:

  1. Simbol titik, dipakai untuk menunjukkan tempat dan data posisional.
  2. Simbol garis, dipakai untuk menyajikan jarak dari suatu tempat ke tempat lain.
  3. Simbol area, dipakai untuk menunjukkan area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu.
  4. Simbol aliran, dipakai untuk menyatakan alur atau gerak.
  5. Simbol batang, dipakai untuk menyatakan harga tertentu untuk dibandingkan dengan nilai harga lainnya.
  6. Simbol lingkaran, dipakai untuk menggambarkan jumlah suatu objek/barang berdasarkan presentase kualitasnya.
  7. Simbol bola, dipakai untuk menggambarkan volume, artinya semakin besar simbol bola tersebut maka nilai volume tersebut semakin besar pula dan sebaliknya jika simbol semakin kecil maka nilainya semakin kecil pula.
  • Warna Peta

Warna peta dipakai untuk membedakan objek bumi dalam peta, sebagai tanda kualitas/kuantitas simbol pada peta, serta sebagai keperluan estetika peta.

Adapun warna simbol peta dibagi menjadi 8 sebagai berikut:

    • Warna Hijau
      Warna hijau dalam simbol peta berarti suatu daerah tersebut memiliki ketinggian kurang dari 200 m.
      Umumnya bentuk muka bumi pada ketinggian diatas 200 m ini cenderung sebagai daerah dataran rendah.

Dataran rendah tersebut banyak dijumpai di sepanjang pantai selatan dan pantai utara pulau jawa.

    • Warna Merah

Warna merah menggambarkan gunung aktif dan jalan kereta api. Warna merah tersebut banyak di domisili pada peta provinsi.

    • Warna Hijau Muda
      Warna hijau muda menggambarkan jika daerah tersebut memiliki ketinggian antara 200 hingga 400 m di atas permukaan laut.

Daerah dengan warna peta hijau muda ini memiliki bentuk muka bumi landai dan bentuk-bentuk muka bumi bergelombang atau berbukit. Penyebaran bentuk muka bumi ini mayoritas terdapat di daerah dataran rendah.

    • Warna Kuning
      Warna kuning menunjukkan daerah tersebut memiliki ketinggian antara 1000 hingga 1500 m di atas permukaan laut.
      Bentuk muka bumi daerah ini mayoritas adalah dataran tinggi, perbukitan, dan pegunungan rendah.

Daerah yang memiliki simbol warna kuning ini banyak terdapat di Provinsi Jawa Tengah yang paling luas sendiri terdapat di Kabupaten Sukoharjo.

    • Warna Coklat Muda
      Warna coklat muda menggambarkan daerah tersebut memiliki ketinggian antara 1000 hingga 1500 m di atas permukaan air laut.

Daerah ini memiliki bentuk muka bumi berupa pegunungan yang disertai beberapa gunung rendah.

Penyebaran bentuk muka bumi ini di domisili daerah Jawa Tengah meliputi Temanggung, Salatiga, Wonosobo, Temanggung, Banjarnegara, dan Bumiayu.

    • Warna Coklat
      Warna coklat menunjukkan bahwa daerah tersebut memiliki ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan laut.

Bentuk muka bumi daerah ini berupa gunung-gunung relative tinggi. Penyebaran daerah gunung tinggi ini mayoritas berada di bagian jawa tengah.

    • Warna Biru Keputihan
      Warna biru keputihan adalah warna yang menunjukkan daerah perairan. Daerah tersebut berupa wilayah perairan yang memiliki kedalaman kurang dari 200 m.

Wilayah dasar laut ini di domisili dengan bentuk permukaan bumi yang relative landai. Kawasan seperti ini disebut dengan zona neritik yang banyak tersebar di wilayah pantai. Sedangkan wilayah perairan darat warna biru keputihan ini menunjukkan danau dan rawa.

Adapun beberapa tempat tersebut seperti di Wonogiri ada Waduk Gajah Mungkur, di Bawean ada Rawa Pening, daerah Kebumen ada Waduk Wadaslinang, Sempor dan beberapa waduk kecil lainnya.

    • Warna Biru Muda
      Warna biru muda menggambarkan wilayah perairan dengan kedalaman 200 hingga 2000 m.

Daerah ini memiliki bentuk muka bumi yang relative terjal terdiri atas bentukan lereng yang sekaligus sebagai kelanjutan daripada zona neritik. NB. Wilayah ini biasanya tidak dicantumkan di peta umum.

    • Warna Biru Tua
      Warna Biru tua menggambarkan daerah perairan laut yang memiliki kedalaman lebih dari 2000 m.

Daerah dengan bentuk muka bumi seperti ini terdapat di sekitar Pulau Bali. Dan kedalaman daerah ini sulit untuk di visualisasikan ke dalam bentuk dan jenis peta yang pasti.

Secara umum daerah tersebut berupa dataran, lubuk laut, palung laut dan drempel. Wilayah dengan bentuk muka bumi seperti ini juga tidak ditunjukkan di jenis peta umum.

  • Tipe Huruf (Lettering)

Tipe huruf (Lettering) digunakan sebagai tanda untuk mempertebal daripada arti simbol yang ada dalam jeis peta.

Adapun macam-macam penggunaan lettering sebagai berikut:

  1. Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surabaya.
  2. Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Natuna.
  • Garis Astronomis

Garis astronomis terdiri dari garis lintang dan garis bujur. Garis astronomis ini berfungsi sebagai penunjuk letak atau wilayah tertentu.

Pembentukan garis wilayah astronomis ini dibuat berlawanan arah antara satu dengan lainnya dalam bentuk vector yang menggambarkan letak astronomis.

  • Inset

Inset dalam jenis peta merupakan peta kecil yang penempatan-nya disisipkan di antara peta utama. Berikut adalah macam-macam inset dalam jenis peta:

  1. Inset penunjuk lokasi, berguna sebagai penunjuk atas letak daerah yang belum dikenali.
  2. Inset penjelas, berguna untuk menegaskan atau memperbesar terhadap daerah yang dianggap penting.
  3. Inset penyambung, berguna sebagai penyambung antara daerah yang terpotong dalam peta utama.
  • Garis Tepi Peta

Garis tepi peta adalah garis yang berfungsi sebagai pembatas ruang peta. sekaligus sebagai tanda dalam meletakkan garis astronomis yang beraturan serta benar pada jenis peta.

  • Sumber dan Tahun Pembuatan

Sumber peta merupakan referensi atau rujukan darimana asal data peta diperoleh. Jadi pembuatan peta tersebut tidak boleh asal dikerjakan tanpa didasari data dan referensi yang valid.

  • Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah timur ke barat atau dari arah barat ke timur. Garis lintang juga disebut sebagai garis imajer atau garis khayal yang melintasi bumi.

Sedangkan garis bujur adalah garis yang membujur dari arah selatan ke utara atau dari utara ke selatan.

Baca: Peta Garut dan Penjelasan Lengkap

Penutup

Nah, demikianlah sajian informasi mengenai data jenis-jenis peta beserta dengan skala peta, fungsi peta, unsur peta, dan tujuan peta untuk mempermudah dalam belajar dan mengenali-nya. Terimakasih semoga bermanfaat!

Baca juga

Bagikan:

Dilla

Sindunesia, situs informatif dunia officially diposting oleh Admin Sindunesia.com

Tinggalkan komentar


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.