√ Macam-Macam Resistor | Pengertian, Penjelasan, Fungsi, beserta Gambar

Dilla

macam-macam resistor
freepik.com

Macam-macam Resistor – Resistor merupakan komponen elektronika tanpa kutub yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik mengalir, dimana komponen ini dapat dipasang secara bolak balik tanpa menimbulkan masalah.

Resistor yang paling sering ditemukan dan banyak digunakan pada rangkaian elektronika, seperti jenis radio, televisi, dan lain sebagainya.

Seiring perkembangannya, macam-macam resistor saat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor). 

Dalam bahasa Indonesia resistor disebut dengan tahanan atau hambatan dengan singkatan huruf “R”. Sedangkan satuan hambatan atau resistansi resistor adalah OHM (Ω).

Perlu diketahui, dalam satu komponen elektronik banyak bentuk yang hampir serupa, antara macam-macam resistor dengan macam-macam dioda, atupun jenis kabel listrik.

Sebenarnya itu merupakan komponen yang berbeda jenis dan fungsinya.

Sebutan “OHM” tersebut berasal dan diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm, seorang Fisikawan Jerman.

Klasifikasi Macam-Macam Resistor

Berikut adalah pembagian macam-macam resistor antara resistor tetap dan resistor tidak tetap.

  • Resistor Tetap (Fixed Resistor)
  1. Resistor Kawat
  2. Resistor Batang Karbon
  3. Resistor Keramik atau Porselin
  4. Resistor Film Karbon
  5. Resistor Film Metal
  • Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
  1. Potensiometer
  2. Trimpot
  3. NTC dan PTC
  4. LDR

Resistor Tetap (Fixed Resistor)

Resistor Tetap (Fixed Resistor)Resistor jenis ini memiliki nilai resistansi yang tetap atau permanen selama resistor tersebut dalam kondisi yang baik.

Resistor tetap memiliki ciri-ciri yang tidak bisa berubah ubah, dengan nilai resistensi yang ditandai oleh kode warna atau kode angka.

Resistor tetap juga diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok lagi yang berdasarkan komposisi bahan pembuatnya.

Berikut adalah beberapa pembahasan klasifikasi macam-macam resistor tetap selengkapnya :

a. Resistor Kawat

Resistor kawat merupakan jenis resistor yang pertama kali dibuat. Dahulu resistor ini digunakan dalam rangkaian yang masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube) sebagai transistornya.

Ukuran fisik resistor ini cukup besar, dengan bentuk yang bermacam variasi, serta memiliki kapasitas nilai hambatan yang cukup besar pula.

Resistor kawat juga mampu beroperasi pada arus kuat, panas dan tegangan tinggi, sehingga banyak ditemukan di bagian power pada rangkaian elektronika.

Rating daya yang terdapat pada resistor klasik ini ada berbagai ukuran seperti 1 watt, 2 watt, 5 watt, serta 10 watt.

b. Resistor Batang Karbon

Resistor jenis batang karbon termasuk jenis yang sama dengan resistor kawat, karena masih memiliki bentuk dan konstruksi resistor klasik.

Resistor ini dirancang dan dibuat dari bahan karbon didalamnya, dan terdapat beberapa kode warna sebagai tanda besarnya hambatan daripada resistor tersebut.

Resistor batang karbon tercatat sebagai generasi awal, hingga saat ini penggunaan-nya pun sudah sangat jarang.

Sehingga resistor ini kurang populer bagi seorang praktisi elektronika masa kini, karena keberadaan-nya juga sudah tergeser dengan banyaknya jenis resistor baru.

c. Resistor Keramik

Sesuai dengan namanya resistor ini terbuat dari bahan porselen atau keramik, dengan lapisan kaca pada bagian luarnya.

Resistor keramik sudah memiliki inovasi baru dengan ukuran lebih kecil dan efisien daripada resistor batang karbon dan kawat.

Disamping itu resistor ini memiliki bermacam resistensi, berkisar dari puluhan OHM hingga kiloan OHM. Sedangkan rating dayanya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.

Seiring berkembangnya kemajuan teknologi, resistor keramik saat ini banyak dan cocok digunakan sebagai komponen gadget, karena ukurannya yang kecil serta memiliki ketelitian resistansi yang tinggi.

d. Resistor Film Karbon

Resistor Film karbon merupakan sebuah inovasi dari resistor batang karbon. Resistor dibuat dari bahan karbon didalam dan luarnya dilapisi dengan bahan pelindung berupa film.

Pelindung ini berfungsi untuk mencegah adanya pengaruh eksternal terhadap keseimbangan sifat dari resistor.

Karakteristiknya pada permukaan resistor terdapat gelang-gelang warna yang berguna sebagai indikator besarnya hambatan yang terdapat pada resistor tersebut.

Memiliki Rating daya sama dengan Resistor Keramik, namun dalam segi keefektifan ukuran komponennya masih unggul resistor keramik.

Untuk nilai resistansinya tergantung pada isolator dan proporsi karbon. Jika semakin banyak bahan karbonnya maka semakin rendah nilai resistansinya.

Sedangkan rating daya yang dimiliki resistor ini sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt dengan toleransi 5% dan 0%.

Keuntungan menggunakan Resistor Film Carbon yaitu dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya terhadap kepekaan suhu.

e. Resistor Film Metal

Resistor Film Metal bentuk fisiknya sekilas terlihat mirip dengan resistor jenis film karbon, hanya sedikit perbedaan-nya pada warna dasar saja.

Namun pada dasarnya kedua jenis resistor tersebut memiliki karakteristik dan cara kerja yang berbeda.

Jenis resistor film metal memiliki ketelitian lebih tertinggi dibandingkan dengan resistor tetap jenis lain, dengan toleransi antara 1-5%.

Resistensi Resistor Film Metal dirancang lebih besar dibandingkan dengan Resistor Film Karbon. Umumnya pada Resistor Film Karbon identik dengan 4 kode warna untuk membacanya, namun Resistor Film Metal terdapat 5 bahkan 6 kode warna.

Resistor film metal biasa digunakan dalam perangkat elektronik yang memerlukan ketelitian tinggi, seperti pada multimeter dan beberapa alat ukur lainnya.

Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah sesuai pengaruh eksternal serta dapat diatur secara manual sesuai dengan keinginan.

Secara umum Variable Resistor terdiri dari Potensiometer, Rheostat, Trimpot, Thermistor (Thermal Resistor), dan LDR (Light Dependent Resistor).

Pengelompokan jenis resistor tidak tetap didasarkan pada bagaimana cara merubah resistansi tersebut. Berikut adalah penjelasannya mari kita simak selengkapnya.

a. Potensiometer

Potensiometer adalah jenis Variable Resistor yang dapat kita rubah nilai risestansinya, dengan cara memutar manual porosnya melalui sebuah tuas yang terdapat pada Potensiometer.

Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.

Resistor jenis ini lebih banyak digunakan pada rangkaian elektronika semacam, rangkaian sensor cahaya, FM atau AM tuner, dan lain sebagainya

b. Rheostat

Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang mampu beroperasi pada tegangan dan arus yang tinggi. Rheostat dibuat dari uliran kawat resistif yang berdiameter besar.

Cara mengubah dan mengatur nilai resistansinya dilakukan dengan menggeser pada bagian atas kepala rheostat.

c. Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) merupakan jenis Variable Resistor yang memiliki sama fungsi seperti Potensiometer.

Namun, disamping kesamaan-nya memiliki perbedaan dengan ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas.

Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu tuas seperti obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

e. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor merupakam jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”.

Jenis Thermistor (Thermal Resistor) ini terdapat dua macam yaitu  Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).

f. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR (Light Dependent Resistor)LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh berapa banyak intensitas cahaya yang diterimanya ketika mengenai permukaanya.

Dengan cara kerja ini, maka LDR (Light Dependent Resistor) biasa digunakan pada beberapa lampu yang bisa mati dan hidup secara otomatis.

Fungsi-Fungsi Resistor

Dari macam-macam resistor tersebut tentu mempunyai fungsi yang sesuai dengan cara kerja masing-masing dalam rangkaian elektronika, berikut adalah beberapa fungsi dari resistor:

  • Sebagai Pembatas Arus listrik.
  • Sebagai Pembagi Tegangan listrik.
  • Sebagai Pengatur Arus listrik.
  • Sebagai Penurun Tegangan listrik.

Transistor selain dari bebrapa fungsi diatas pada umumnya juga dapat di difungsikan sebagai pengatur daya pada macam-macam saklar.

Penutup

Demikianlah sajian informasi mengenai macam-macam resistor beserta penjelasannya semoga bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam belajar dan mengenalinya.

Baca juga

Bagikan:

Dilla

Sindunesia, situs informatif dunia officially diposting oleh Admin Sindunesia.com

Tags

Tinggalkan komentar


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.