Sebagai alat tukar yang sah, mata uang rupiah memiliki perjalanan yang panjang. Dari sejak kemerdekaan hingga sekarang ini, rupiah sudah berganti wajah berkali-kali, baik dalam pecahan maupun dalam bentuk dan gambarnya.
Mata Uang Rupiah – Dari masa ke masa, pecahan dan lembaran rupiah memiliki cerita di baliknya yang masih tetap dikenang hingga sekarang. Sama seperti mata uang kuno lainnya, rupiah lama pun memiliki penggemarnya sendiri. Para kolektor ini bahkan rela menebus uang lama dengan harga yang sangat fantastis.
Beberapa Keunikan Mata Uang Rupiah yang Pernah Ada
1. Gambar Rumah
Jika diamati lebih jeli, pada lembaran 100.000 rupiah versi terbaru terdapat sebuah gambar rumah. Gambar tersebut tepat berada di sisi yang sama bersandingan dengan gambar dua proklamator Indonesia, Soekarno-Hatta.
Namun, sebenarnya gambar rumah siapakah itu, hingga terkesan spesial karena masuk dalam sketsa mata uang rupiah yang baru?
Ternyata, rumah tersebut adalah rumah yang sama yang dijadikan sebagai tempat Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan.
Lebih tepatnya, rumah tersebut berada di Jalan Pegangsaan Timur 156. Kondisi rumah tersebut sama persis dengan gambar di lembaran uang seratus ribu. Sekarang ini, rumah bersejarah tersebut dijadikan sebagai Tugu Proklamasi.
2. Emoticon pada Kancing Baju
Pada uang pecahan seribu rupiah yang bergambarkan Kapitan Pattimura terdapat sebuah hal yang unik. Keunikan tersebut memang harus dilihat dengan sangat teliti karena terdapat pada bagian kancing pahlawan nasional asal Maluku tersebut.
Jika dilihat dengan seksama, pada kancing baju pahlawan yang juga disebut dengan nama Thomas Matulessy tersebut terdapat sebuah emoticon berbentuk senyum.
Namun sayangnya, sampai sekarang belum terdapat informasi yang jelas terkait alasan di balik penggunaan emoticon tersebut pada lembaran uang rupiah berwarna hijau itu.
3. Lirik Lagu Indonesia Raya
Siapa yang menyangka bahwa lirik lagu kebangsaan Indonesia bisa ada di dalam lembaran uang. Hal ini terjadi pada lembaran mata uang rupiah lima puluh ribu yang terbit pada tahun 1999.
Tentunya, untuk bisa melihat lirik lagu ini harus menggunakan bantuan alat pembesar karena ukurannya yang sangat kecil.
Letak dari lirik lagu tersebut berada tepat di samping gambar Wage Rudolf Supratman. Seperti yang Anda ketahui, W.R. Supratman merupakan tokoh yang berjasa dalam penciptaan lagu Indonesia Raya tersebut.
Baca Juga:
60+ Deretan Uniknya Mata Uang Dunia (Mulai dari Garam Hingga Kayu)
10 Deretan Mata Uang Tertinggi di Dunia (Dari Tertinggi ke Terendah)
4. Koin Pecahan 2.000 Rupiah
Fakta unik kali ini tidak berhubungan dengan bentuk atau gambar yang terdapat di dalam pecahan uang rupiah, melainkan pada penggunaan uang tersebut.
Pada tahun 1974, uang rupiah berupa koin dua ribu menjadi istimewa karena digunakan oleh wasit pada gelaran Final Piala Dunia.
Jangan heran, koin tersebut memang tidak beredar luas dan tidak dipergunakan sebagai alat transaksi pada umumnya.
Sebab, koin yang menggunakan gambar harimau jawa dan garuda pancasila tersebut memang diproduksi khusus.
Uang tersebut dimunculkan sebagai bentuk jalinan kerja antara WWF dan Bank Indonesia. Kemudian, koin yang hanya ada tiga keping di dunia tersebut, digunakan oleh Jack Taylor yang kala itu menjadi wasit piala dunia.
Pria berkebangsaan Inggris tersebut menentukan pihak yang akan memegang bola dengan melempar koin.
5. Lembaran 75.000
Mata uang rupiah dengan besaran 75.000 memang hanya pernah terbit satu kali. Mata uang yang berbentuk lembaran ini juga dicetak khusus dan berjumlah sangat terbatas. Bahkan, untuk bisa memilikinya, seseorang harus mengantri dan mendaftar.
Lembaran uang ini diterbitkan sebagai peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75. Tanggal penerbitan mata uang ini juga disesuaikan dengan hari kemerdekaan yaitu pada 17 Agustus 2020. Ukuran mata uang ini juga lebih besar daripada lembaran uang pada umumnya.
6. Koin Emas 500 Tahun 1997
Siapa sangka jika sebuah koin bisa menjadi rebutan pada sebuah masa. Hal ini terjadi pada koin emas dengan besaran 500 rupiah.
Namun, tidak sembarang koin emas, koin yang dimaksud haruslah koin yang diterbitkan pada tahun 1997.
Gosipnya, uang koin tersebut dicetak dengan menggunakan emas asli. Jadi, orang berbondong-bondong mencari uang koin tersebut. Selanjutnya, uang koin tersebut akan dibentuk menjadi perhiasan, umumnya adalah cincin.
Perjalanan Uang Rupiah Dulu Hingga Sekarang
Mata Uang Rupiah ORI I (1945)
Oeang Repoeblik Indonesia atau ORI yang pertama diedarkan setahun setelah kemerdekaan. Lebih tepatnya, mata uang rupiah zaman dulu tersebut diedarkan pada tanggal 30 Oktober 1946.
Ada 8 pecahan uang yang beredar yaitu 1 sen, 5 sen, 10 sen, 0,5 rupiah, 1 rupiah, 5 rupiah, 10 rupiah, dan 100 rupiah.
Mata Uang Rupiah ORI II (1947)
Gonjang-ganjing perpindahan ibukota negara sementara juga mempengaruhi keberadaan rupiah di kala itu. Berbeda dengan sebelumnya, mata uang ORI II menggunakan alamat edar Djokjakarta 1 Djanuari 1947.
Selain itu, penandatangan pecahan mata uang rupiah tersebut bukan Ir. Soekarno melainkan Sjafruddin Prawiranegara yang merupakan presiden plt saat itu.
Pecahan mata uangnya pun hanya ada 4 jenis saja yaitu 5 rupiah, 10 rupiah, 25 rupiah, dan 100 rupiah.
Mata Uang Rupiah ORI III (1947)
Para kolektor kerap mencari salah satu pecahan uang rupiah yang ada di masa ini, yaitu seri 100 rupiah Maramis. Hal tersebut dikarenakan kemunculan uang tersebut dan juga gambar yang menyertainya bisa disebut langka.
Kelangkaan uang tersebut hanya bisa dikalahkan pada masa ORI IV, yaitu pada pecahan uang rupiah 600.
Sedangkan untuk jumlah pecahannya, pada seri ini terdapat sekitar tujuh jenis. Pecahan yang paling kecil adalah 0,5 rupiah. Nah, yang paling besar adalah 250 rupiah.
Mata Uang Rupiah ORI IV (1948)
Berbeda dengan pecahan uang pada era sebelum dan setelahnya, ORI IV adalah satu-satunya masa yang kesemua pecahannya adalah terasa ganjil. Pecahan yang terkecil adalah 0 rupiah, 75 rupiah, 100 rupiah, 400 rupiah dan 600 rupiah.
Gambar Uang Rupiah pada Masa Orde Baru
Seri pertama yang diedarkan pada masa era kepemimpinan presiden Soeharto ini adalah seri Sudirman. Terdapat 11 pecahan mata uang rupiah yang terdapat pada masa ini.
Semuaseri ditandatangani oleh Radius Prawiro yang menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia kala itu. Selain itu, terdapat pula tanda tangan Soeksmono B. Martokoesoemo yang menjabat sebagai Direktur Bank Indonesia.
Pecahan yang paling kecil dimulai dengan 1 rupiah, kemudian 2,5 rupiah, 5 rupiah, 10 rupiah, 50 rupiah, 100 rupiah, 500 rupiah, 1.000 rupiah, 5.000 rupiah dan yang terbesar adalah 10.000 rupiah.
Perubahan nilai mata uang rupiah terjadi pada 23 Agustus 1971 ketika pemerintah memutuskan untuk mendevaluasi mata uang sebesar 10 persen.
Kesimpulan Mata Uang Rupiah
Keberadaan mata uang rupiah merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi negara dan warga Indonesia. Sebab hal ini menandakan bahwa sebagai negara, Indonesia memiliki mata uang yang sah dan dapat digunakan dalam semua transaksi perdagangan.
Bahkan, rupiah sebagai mata uang juga merupakan salah satu yang terkuat di wilayah ASEAN.