madiun, alun-alun, kota pendekar, kota pecel, karismatik, car free day

Pengalaman Wisata Pagi di Kota Madiun

Diposting pada

Hallo sobat baca, berjumpa lagi dengan saya SinduNesia, kali ini aku akan menceritakan tentang bagaima kisah cerita pengalamanku berwisata pagi di Madiun. Penasaran bukan bagaimana ceritanya?

Madiun nama kotanya, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalian dengan kota ini. Kota Madiun terkenal dengan berbagai macam aneka ragam budayanya, termasuk yang trending sebagai sloganya saat ini adalah “Madiun Kampung Pesilat”.

Itulah sedikit gambaran tentang Madiun, untuk tau lebih lanjut silahkan ikuti terus pos-post dari SinduNesia.com ya.

Okey, langsung saja silahkan scroll ke bawah untuk lanjut membaca.

Wisata Kuliner di Alun-Alun Kota Madiun

makanan kuliner madiun indonesia
tribunnews.com

Dari beberapa tempat di kota Madiun, alun-alun ialah tempat yang menarik dan meriah untuk dikunjungi. Waktu itu keinginan hati sih pengen mencicipi salah satu kuliner yang berjajar disekitar alun-alun. Terkendala dari segi rupiah yang aku gengam, rupiahku tidak sebanding lurus dengan keinginan yang ada dalam hati.

Dengan rasa penasaran, aku berjalan mengelilingi area alun-alun, meskipun nilai rupiah dalam dompetku hampir zonk. Tau sendiri kan bagaimana kondisi tempat-tempat umum khususnya alun-alun, pastinya memiliki nilai rupiah yang tinggi, terhadab barang yang dijual didalamnya.

Aslinya sih bukan masalah, jika posisi saat itu aku sebagai miliyuner, namun disamping statusku yang masih sebagai pelajar sekolah menengah kejuruan, untuk urusan pengeluaran rupiah tentu lebih aku pertimbangkan.

Hal yang aku lakukan ketika keliling alun-alun pertama melihat-lihat tentang bagaimana aktifitas dari seorang penjual khususnya kuliner. Disela perjalananku, aku dipanggil oleh salah seorang ibu-ibu yang sedang berjualan nasi sego pecel. “Mas sedang cari makan apa? Ini ada menu sego pecel murah saja”ucapnya.

Sejenak aku berhenti lalu menengok ke arahnya, lalu menjawab tawaranya “ itu sego pecel harga berapa buk?, Lalu ia jawab, “Cuma lima ribu saja, bonus es teh dan nasi sepuasnya”.

Bergegas aku bilang, “pesan satu buk”. Tak seperti pada umumnya, harga satu porsi sego pecel semurah ini jarang dijumpai. Dimana pada umumnya, ditengah pusat kota seperti alun-alun, banyak harga kuliner yang dijual dengan harga diatas rata-rata, alias muahal mihil.

Namun beruntungnya diriku, tanpa kusangka sebelumnya akan menjumpai kuliner enak, memuaskan nan banyak itu, dengan harga dibawah standart. Mungkin itu ada kesalahan dari penjual atau mungkin saja diriku sedang bejo. Hehe

Sekilas Pengalaman Sego Pecel Alun-Alun

foto nasi pecel di kota madiun
IDN Times

Aku beberapa waktu sudah banyak dan kesekian kalinnya ke alun-alun ini. Pertama bersama dengan teman sekolah, Keduanya dengan teman rantau. Ketiganya dengan teman santri pondok, dan terakhir kemarin aku yang sendirian.

Kota madiun dengan kuliner khasnya yaitu sego pecel, merupakan satu tujuan favorit para rantau ataupun warga sekitar sebagai pecinta kuliner. Sego pecel ini termasuk kategori pencarian menu makanan yang paling banyak peminatnya di Madiun.

Tidak heran kalau disetiap acara hari jadi kota Madiun, pemerintah kota Madiun mengelar acara festival 12 ribu nasi pecel pincuk daun pisang gratis. Menurut walikota saat ini pak Maidi, festival ini dilakukan guna mempertahankan sekaligus sebagai brand kota Madiun.

Aku sangat suka sekali dengan kuliner sego pecel ini, rasanya sangat enak dan memanjakan lidah . Selain enak rasa, disampig itu sego pecel merupakan makanan yang sehat, karena didalamnya berisi berbagai aneka sayuran alami.

Berikut beberapa isi dari sego pecel, seperti kembang turi, keningkir, kacang buncis, juga kecambah. Lengkap lagi, ditaburi serundeng kelapa dan sambal kacang yang telah dicairkan. beberapa lauk ditambahkan, seperti tempe goreng, rempeyek teri, kerupuk puli, lempeng, telur dll.

Biasanya, waktu aku dimadiun makan sego pecel ini sudah pasti, dalam seminggu  tidak kurang dari lima kali. Disamping rasanya yang mengugah selera, keberadaanya pun sangat mudah untuk ditemukan.

Seperti yang kualami, ketika kalian jalan di kota Madiun, disana akan banyak kalian temukan stand dan waroeng sego pecel disepanjang perjalanan. Jadi, sudah tidak asing lagi bagiku, dengan beberapa penjual nasi pecel yang berada di kota Madiun.

Car Free Day di Bantaran Kali

foto car free day dan sunday market madiun

Tidak asing tentunya bagi kalian yang sudah sering jalan-jalan di kota Madiun. Salah satu tempat yang paling banyak diminati untuk liburan, belajar, bermain, ataupun nyantai. Bantaran kali menjadi tempat yang recomended banget.

Tempat ini belum lama dibuat acara car free day , setelah pindah dari jalan pahlawan. Biasa hari minggu pagi warga madiun banyak  berkunjung kesini . Bisa dilihat dari segi tempat yang indah cantik menawan, banyak pohon kayu tersusun rapi, dedaunan hijau yang rimbun, serta banyak macam wahana permainanaya.

Masih satu waktu setelah aku sarapan pecel di alun-alun tadi, kemudian aku memangil temanku via wa, yang kemaren sudah berjanji untuk car free day di bantaran kali.

Sebut saja namanya Nijon, karena rumahnya Nijon tak jauh dari tempatku telepon,sekitar setengah kilaoan dari banataran, tak lama setelah kupangil ia datang dari arah selatan bantaran, ,

Dengan suasana udara pagi yang dingin bebas polusi, kami lanjut dengan jogging menyusuri pinggiran areal bantaran kali. Hari minggu itu sangat menyenangkan bisa olahraga. Lumayan kan beberapa menit sudah berkeringat tanda sehat.

Sembari lari-lari kecil aku dan Nijon banyak menjumpai para promotor dari berbagai macam perusahaan yang mambagikan brosur. Momen seperti ini memang kesempatan bagus buat para pembisnis untuk mempromosikan produk perusahaanya, karena banyaknya orang yang berkumpul disana.

Hal seperti itu biasa dijumpai juga disetiap tempat kerumunan ramai banyak orang, sebab seperti yang kita ketahui maadiun kan kota yang lumayan berkembang tentunya bnyak pula perusahaan yang beroperasi didalamnya.

Terlebih jika pada hari-hari besar, perusahaan banyak memasang iklan, promosi seperti diskon, dan tawaran menarik lainya, termasuk lewat brosur yang diberikan pada banyak kerumunan orang seperti di bantaran kali itu.

Keliling Cari Buku Bacaan

bukku bacaan toko buku membaca
pixabay.com

Slepas olahraga, dan bermain wahana di bantaran kali, sejenak istirahaat untuk perengangan menghilangkan rasa tegang pada otot. Istirahaat itu perlu dilakukan agar keseimbangan aktifitas tubuh terjaga dengan baik.

Setelah beberapa menit, akhirnya aku dan Nijon berpindah tempat untuk mencari buku bacaan disalah satu mall di Madiun. Pertama aku pergi ke gramedia matahari mall.

Gramedia ini adalah salah satu market places buku terbesar di Madiun. Gramedia yang berada di dalam matahari mall jalan pahlawan ini selalu ramai dikunjungi oleh konsumen disetiap harinya.

Dari lantai bawah aku dengan nijon naik keliling mencari buku bacaan, sesampainya di lantai dua, kembali berjalan berputar mencari buku bacaan, sudah beberapa menit aku dan Nijon mencari namun belum ketemu juga.

Akhirnya aku tanyakan kepada salah satu penjaga stand yang berdiri disamping kananku, dan aku bertanya “mas apakah masih ada buku bacaan panduan menulis yang edisi terbaru”.

Masnya pun menjawab, katanya sih habis, baru beberapa minggu ini, penjualan buku itu sangatlah cepat dan banyak dibeli konsumen. Dari situ mas penjaga stand menyarankan aku untuk coba membeli di Sun City Mall.

Ya usaha pertama di gramedia belum membawa hasil, namum satu informasi kudapatkan untuk ke Sun City Mall. Setelah naik turun keliling di di Gramedia Matahari mall, kemudian kulanjutkan menuju Sun City.

Sampai disana, nemu juga tempat bukunya, dan kemudian aku mencarinya kubolak balik dari beberapa tumpukan buku di rak, yess akhirnya kutemukan juga buku yang kucari.

Senang rasanya, langsung saja ke kasir dan kubeli seharga yang murah, alias tidak mahal karena sedang diskon. Alhamduulillah.

 

Gambar Gravatar
Sindunesia, situs informatif dunia officially diposting oleh Admin Sindunesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.