perbedaan google chrome dengan chromium

Jangan Salah! Pahami Perbedaan Google Chrome dengan Chromium

Diposting pada

Perbedaan Google Chrome dengan Chromium – Dalam beberapa tahun terakhir, Google merupakan salah satu open source web browser yang paling banyak diketahui dan digunakan oleh pengguna internet dunia. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak developer mengembangkan open source web browser untuk menyaingi Google.

Salah satu developer yang mengembangkan open source web browser adalah The Chromium Project. Seperti nama pengembangnya, produk web browser ini yaitu Chromium yang memiliki kemampuan serupa dengan Google Chrome untuk pencarian pada multiplatform.

Meskipun kedua produk ini memiliki kemampuan yang serupa dalam hal pencarian, namun tentu saja ada pembeda. Maka dari itu, pada kesempatan ini akan dibahas mengenai perbedaan Google Chrome dengan Chromium.

perbedaan google chrome dengan chromium

Apa Itu Chrome dan Chromium?

Chromium merupakan produk yang dikembangkan oleh The Chromium Project yang awalnya hanya bisa digunakan di Linux OS.

Popularitasnya yang belum setinggi Google membuat banyak pengguna mempertanyakan keamanan Chromium . Namun, sebenarnya web browser ini sangat aman untuk digunakan pada perangkat baik ponsel maupun laptop. 

Pada perkembangannya, kini Chromium sudah bisa digunakan di Windows  dan beberapa platform lainnya. Kelebihannya, platform ini bisa di atur sesuai keinginan terutama jika Anda adalah orang yang paham bahasa pemrograman. Ini tentu berbeda dengan platform lainnya seperti Chrome yang matang dan sulit di otak atik.

Meski pada dasarnya Chrome dibuat dengan mengambil kode Chromium dan kemudian tambahan fitur-fitur baru yang memperbaiki kinerjanya. Jadi, Chrome adalah Chromium yang didistribusikan menjadi produk baru dengan tambahan fitur baru.

Baca juga:  Perangkat Lebih Lega, Inilah Cara Hapus Cache iPhone

Selain itu, Chrome juga dirilis dengan 27 rendering machine webkit yang diaktifkan dan membuat Chrome semakin maksimal. Dengan performa ini juga, Chrome bisa digunakan pada berbagai jenis perangkat. 

Apa Perbedaan Google Chrome dengan Chromium?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kedua web browser ini memiliki sejumlah perbedaan dengan berbagai poin plus-minus.

Berikut ini perbedaan Google Chrome dengan Chromium pada berbagai aspek.

1. Update Otomatis

Perbedaan pertama dari kedua web browser open source ini terletak pada pembaruannya.

Pada Chrome, bisanya akan ada pembaruan otomatis yang terkoneksi dengan Google Update Windows. Hal ini tidak berlaku bagi Chromium, di mana tidak ada pembaharuan secara otomatis dan harus dilakukan secara mandiri.

Pada Linux, pembaharuan ini disediakan dalam paket tertentu yang kemudian bisa dipilih oleh pengguna secara mandiri. Dengan ini pengguna bisa mendapatkan versi terbaru Chromium pada perangkatnya. Cukup ribet memang, namun jika Anda lebih suka menggunakan produk ini, tentu tidak perlu keberatan dengan cara update seperti ini.

2. Chrome Web Store

Perbedaan Google Chrome dengan Chromium selanjutnya terletak pada fitur web store. 

Karena sudah melewati proses pengembangan dengan penambahan fitur-fitur terbaru, Chrome sudah dilengkapi web store. 

Fungsi utama dari fitur ini adalah menambah ekstensi untuk mempermudah penggunanya mengakses dunia maya lebih luas. Ini tentu mempermudah segala aktivitas pencarian dengan Chrome.

Extension yang dimiliki oleh Chrome tersebut sangat memungkinkan Anda menikmati fungsi produk ini dengan baik. Beberapa fitur terbaru yang bisa Anda nikmati adalah ekstensi VPN, hingga menghapus chatting di Facebook serta beragam fungsi lainnya. 

Sayangnya, semua kemudahan ini tidak dapat Anda temukan di versi Chromium.

3. Sandbox Support

Perbedaan Google Chrome dengan Chromium lainnya adalah dukungan dari Sandbox. 

Sandbox sendiri merupakan mekanisme keamanan yang berfungsi untuk memisahkan program berjalan. Biasanya Sandbox digunakan untuk menguji program yang memiliki kemungkinan mengandung virus berbahaya. 

Baca juga:  8 Daftar Aplikasi Bobol WiFi yang Bekerja Efektif

Program seperti ini umumnya tidak terverifikasi yang bisa saja menimbulkan kerusakan pada perangkat.

Beruntungnya, Chrome dan Chromium sudah sama-sama dilengkapi oleh Sandbox support. Untuk Google Chrome, support ini dapat dinikmati secara otomatis karena sudah aktif saat melakukan penginstalan. 

Namun, berbeda dengan Chromium, di mana support ini dapat diaktifkan dan dinonaktifkan oleh pengguna.

4. Statistik Penggunaan dan Laporan Kerusakan

Pada Chrome, fitur statistik penggunaan dan laporan kerusakan sudah masuk dalam paket saat menginstal. 

Fungsi utama dari fitur ini adalah agar Chrome dapat mengirimkan data-data statistik ke server Google. Data-data yang diangkut pada fitur ini adalah informasi umum seputar perangkat dan pengaturan Chrome.

Data lainnya yang juga termasuk dalam laporan adalah informasi sistem operasi serta kunjungan web pengguna yang memiliki malware dan sebagainya. 

Tetapi fitur ini tidak dimiliki oleh versi Chromium. Padahal fitur ini sangat berguna dalam mencegah Chrome Crash oleh virus yang berpotensi merusak perangkat. Artinya, untuk deteksi dan pencegahan malware, Chromium masih lebih rendah dibanding Chrome.

5.  Didukung Media Codec

Pengguna Chromium sering kali mengalami keterbatasan akses untuk audio dan video. Di mana Chromium hanya dapat mengakses Theora, VPM, WebM, Vorbis dan sebagainya. 

Berbeda jika Anda menggunakan Chrome yang mendukung lebih banyak codec untuk audio dan video, mulai dari MP3, AAC, dan H.264.

Media codec memungkinkan untuk Anda menikmati berbagai konten multimedia lebih nyaman dan bebas. 

Bayangkan saja jika Anda membuka situs Netflix atau Youtube dan tidak bisa menikmati suara atau browser tidak dapat mendukung versi videonya, tentu sangat menyebalkan, bukan? Namun jika browser yang Anda gunakan mendukung media codec yang beragam, tidak akan ada kendala seperti itu.

Baca juga:  Penjelasan Pengertian PC dari Awal Perkembangannya yg Signifikan

6. Adobe Flash Plugin

Perbedaan lain yang juga dapat dilihat pada fitur Adobe Flash Plugin. Fitur ini sangat memungkinkan pengguna untuk menikmati Rich Internet Application serta multimedia. 

Selain itu, pengguna juga bisa menikmati layanan streaming video dan audio melalui web browser komputer atau perangkat mobile yang didukung.

Fitur baru yang kini didukung oleh Google Chrome adalah Pepper API yang juga merupakan produk dari Adobe Flash Plugin. Ini bisa didapatkan sepaket jika Anda melakukan update Google Chromium. 

Namun ini tidak berlaku untuk Chromium, di mana pengguna  tidak dapat mengakses fitur Adobe Flash Plugin.

Sebenarnya fitur ini tidak begitu penting dan signifikan untuk Chromium. Meskipun fitur plugin memiliki kelebihan namun ada kabar bahwa nantinya layanan ini pun akan dihapus. Jadi, meskipun Chrome memiliki layanan ini sedangkan Chromium tidak, tetap saja ini tidak menjadi layanan unggulan dan tidak ada dampak yang terlalu berarti.

Terakhir, dari segi logo keduanya memiliki bentuk yang hampir sama yaitu berbentuk lingkaran dengan bulatan biru kecil di tengahnya. 

Perbedaannya terletak pada warna dari logonya, di mana Chrome memiliki kombinasi warna hijau, merah, dan kuning. Sedangkan untuk Chromium menggunakan kombinasi warna gradasi biru tua, muda dan pucat.

Jadi, secara umum, perbedaan Google Chrome dan Chromium cukup signifikan. Chrome yang merupakan pengembangan dari Chromium tentunya memiliki performa dengan dukungan fitur yang lebih lengkap dengan versi induknya.

Di sisi lain, Chromium juga tidak bisa dikatakan buruk dan masih worth it  untuk kebutuhan browsing.

Gambar Gravatar
Sindunesia, situs informatif dunia officially diposting oleh Admin Sindunesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.