Mengenal Tari Janger: Unsur Warisan Leluhur Budaya Bali yang Eksotis!

Dilla

tari janger bali

Tari Janger – Kesenian di Indonesia memang tak ada habisnya untuk dibahas. Karena kesenian merupakan salah satu kekayaan bangsa kita yang harus dilestarikan agar tidak punah.

Sehingga anak cucu kita juga akan menikmati keindahan kesenian tradisional Indonesia.

Salah satunya ialah kesenian tari janger. Bagi Anda yang pernah liburan ke pulau Dewata pasti tidak asing lagi dengan seni tari ini.

Tari janger merupakan seni tari tradisional warisan leluhur berasal dari Bali yang berusia ratusan tahun dan masih dilestarikan hingga kini.

Tarian ini termasuk seni tari dengan kreasi baru, yang ditampilkan oleh 10 – 16 penari. Dari sekian jumlah penampil  tari janger tersebut terdiri dari penari putra (kecak), dan penari putri (janger).

Tari janger tergolong dalam tari balih-balihan, yang berarti tarian pemeriah upacara atau hiburan.

Sejarah Tari Janger

sejarah tari janger bali

Sejarah mencatat bahwa tarian ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu, yang mana tari ini diajarkan kepada pemuda-pemudi desa untuk saling mengenal satu dengan desa lain. Selain itu, tarian ini diadaptasikan juga sebagai hiburan para petani yang lelah setelah bekerja.

Tarian ini semakin populer karena pemerintah setempat juga mendukung kelestariannya dengan menghadirkan seni tari janger pada program-program pemerintah seperti keluarga berencana, pemilihan umum, kampanye anti narkoba dan sebagainya.

Pada tahun 1960an, tari janger sangatlah populer dan mulai dipentaskan diberbagai kegiatan partai politik tak terkecuali PKI.

Presiden Soekarno juga memberi perhatian lebih pada tari janger dengan mengundang penari janger ke istana Tampaksiring.

Pada tahun 1963, kelompok seni tari janger turut mendukung pemutusan antara RI dan Malaysia.

Hingga akhirnya terjadilah peristiwa G30S/PKI, banyak seniman janger yang dibunuh dan dikucilkan karena dianggap mendukung dan berpihak kepada PKI.

Reputasi tari janger pun menurun bahkan jatuh tidak ditampilkan lagi ke publik. Setelah sekian lama tak terdengar lagi, pada tahun 1970an tari janger kembali bangkit dari keterpurukan dan populer dengan aransemen baru mengikuti perkembangan zaman hingga terkenal di luar negeri.



Bentuk Penyajian Tari

penyajian tari janger

Dalam pertunjukan tari, ada beberapa bentuk penyajiannya antara lain:

  1. Pembukaan
  2. Pepeson
  3. Pejangeran
  4. Lakon
  5. Penutup
  • Pembukaan adalah bagian awal dari pertunjukan seni tari, yakni diawali dengan tabuhan gamelan sebagai tanda pembuka yang terdiri dari kendang, ceng-ceng, kajar, kendang rebana, klenang, kemong dan suling.

Terkadang juga ditambahkan tungguh wayang berlaras slendro. Lengkap lagi diiringi lagu-lagu pembuka berupa barel tetamburan dan bisa juga lagu penggalang yang lain.

  • Pepeson adalah bagian yang berisi nyanyian dan tarian bersama penari janger dan kecak. Pada penyajian ini membentuk formasi sedemikian rupa didekat gapura tempat pertunjukan.

Dilanjutkan iring-iringan janger yang terdiri dari 2 baris yakni ketika para penari janger sedang duduk disusul dengan masuknya penari kecak yang membentuk formasi persegi empat dengan arah berhadap-hadapan.

  • Pejangeran adalah sesi dimana para penari muda janger dan kecak sedang bernyanyi dan menari yang dilakukan dengan cara sahut menyahut bersama-sama hingga mereka larut dalam suasana gembira dan penuh semangat.

Setelah sesi pejangeran selesai, maka para penari janger dan kecak merubah posisi dengan 2 baris, sehingga penari berikutnya mempunyai ruang gerak yang lebih luas.

  • Lakon adalah bagian yang berisi kisah-kisah. Termasuk lakon Arjuna Wiwaha, Sunda-Upasunda, Gatot Kaca Sraya dan lainnya.

Bentuk lakon ini seperti prembon yang terdapat unsur penasarnya, mentri, baris atau jauk, rangda dan lainnya.

Pada saat adegan ini berlangsung, para penari janger dan kecak seolah-olah mendengarkan cerita tersebut. Kadang kala penari janger juga menjadi penari tambahan seperti bidadari, kupu-kupu dan lainnya.

  • Penutup adalah bagian akhir dari penampilan penari janger dan kecak yang mempilkan tarian dan nyanyian lagu permohonan maaf dan selamat tinggal kepada penonton.

Hingga akhirnya para penonton beranjak dari tempat duduk disertai penampilan penari janger dan kecak yang keluar dari panggung dan masuk ke ruang ganti.

Properti Tari Janger

properti tari janger bali

Setiap seni tak lepas dari properti yang digunakan. Properti merupakan aspek utama yang harus diperhatikan dalam pementasan sebuah tari.

Dengan adanya properti, seni tari akan terasa lebih hidup dan berkesan bagi setiap penikmatnya.

Selain itu, properti tari juga bermanfaat tidak hanya sebagai pelengkap tari, namun dapat dijadikan sebagai nilai tambah dan ciri khas suatu tarian.

Sebagaimana tari janger, properti yang digunakan seperti halnya properti tari tradisional lainnya antara lain:

  1. Gelungan janger.
  2. Badong gelang kanan.
  3. Sabuk.
  4. Kain.
  5. Oncer.
  6. Ompak-ompak.
  7. Kipas.

Gerakan dan Busana Tari Janger

Gerakan dan Busana Tari Janger

Gerakan merupakan unsur utama seni tari. Kalau nggak ada gerakan bukan tari namanya. Begitu pula busana atau kostum yang dikenakan juga sangat penting.

Disamping terlihat menarik juga untuk membentuk nilai seni dan keindahan didalamnya.

Setiap gerakan memiliki arti dan filosofi dengan berbagai macam makna. Selain itu, gerak tari merupakan cerminan dari cerita yang di bawakan oleh seorang penari yang menggambarkan nilai-nilai kehidupan dalam setiap gerakannya.

Begitu pula busana atau kostum yang dikenakan, mulai dari warna, bentuk dan corak. Memiliki makna tersendiri dibaliknya.

Sebagai seorang penari, harus menampilkan sebuah seni tari yang begitu menarik dan unik sehingga membuat penikmatnya tidak akan pernah bosan.

Meski unsur utama seni tari adalah gerak, namun busana atau kostum yang dikenakan juga menjadi sebuah alat yang wajib ada saat pementasan kesenian tari.

Apakah Anda tahu gerakan dan busana tari janger? Ada beberapa macam gerakan dan busana tari janger antara lain:

Gerakan

  • Gerakan penari janger terdiri dari gerakan tari klasik Bali yang cenderung tercermin dari:
    • Tari topeng
    • Tari arja.
    • Jauk atau baris yakni mungkah lawing.
    • Ngagem kanan.
    • Ngagem kiri.
    • Ngeseh bawah.
    • Nyeleyog.
    • Nguluh wangsul.
    • Ngelikas.
    • Ngengot.
    • Ulap-ulap.
  • Gerakan penari Kecak terdiri dari gerakan tari Bali klasik contohnya ngagem kanan, ngagem kiri, ngeseh bawah, nyeleyog dan lain sebagainya. Namun, gerakan tari kecak dipadukan bersamaan dengan unsur pencak silat.

Sehingga, menambah dan menghasilkan gerakan yang khas. Selain itu, yang menjadi unik yaitu kadang kala penari janger atau Kecak melakukan tarian dengan duduk bersila atau bersimpuh.

  • Pada unsur penasarnya, kadang terdapat gerak tari yang diadaptasikan dari tari arja dan topeng, sedangkan mentrinya memakai gerakan yang sama dengan tari arja sebagai perbedaanya serta ciri khas dari benjangeran yakni tempat gerakannya.

Busana/Kostum Tari Janger

Penari janger dan kecak memakai kostum peran untuk ditampilkan pada lakon yang sama dengan tari topeng, arja dan baris/jauk. Busananya antara lain:

  1. Penari janger : gelungan janger, badong gelang kanan, sabuk, kain oncer dan ompak-ompak serta kipas untuk perlengkapan tambahan.
  2. Penari Kecak: kain, kekancutan, sabuk, ampok-ampok, badong, gelang kana dan udheng.

Akhir Kata

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai tari janger, mulai dari pengertian, sejarah tari, bentuk penyajian tari, properti tari, hingga gerakan dan busana tari janger.

Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi Anda mengenai tari janger. Terima kasih.

Baca juga

Bagikan:

Dilla

Sindunesia, situs informatif dunia officially diposting oleh Admin Sindunesia.com

Tinggalkan komentar


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.