Tari Reog Ponorogo: Pengertian & Pembahasan Lengkap

Dilla

tari reog ponorogo

Tari Reog Ponorogo – Hai sobat pecinta Reog, kali ini sindunesia akan membahas tentang salah satu kesenian tradisional Indonesia yaitu Tari Reog Ponorogo. Tari Reog Ponorogo merupakan seni yang melegenda dan terkenal hingga ke penjuru dunia. Anda penasaran kan? Silahkan simak berikut penjelasan selengkapnya.

Apa Itu Tari Reog Ponorogo?

Tari Reog Ponorogo adalah tari tradisional yang berasal dari Ponorogo Jawa Timur. Berfungsi sebagai hiburan rakyat yang mengandung unsur magis dan ilmu kebatinan yang kuat.

Tari Reog terdiri dari Singo Barong, Jathil, Prabu Kelono Sewandono, Bujang Ganong dan Warok.

Singo Barong adalah orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak diatasnya. Jathil adalah seorang prajurit yang menari menggunakan kuda lumpingnya.

Prabu Kelono Sewandono adalah seorang Raja yang mempunyai senjata sakti mandraguna bernama Pecut Samandiman.

Bujang Ganong adalah seorang patih muda yang menari dengan penuh energik dan jenaka serta memiliki keahlian seni bela diri yang luar biasa, memukau penonton dengan atraksinya.

Terakhir Warok adalah orang sakti mandraguna berbadan besar yang memiliki pusaka tali kolor putih.

Sejarah Tari Reog Ponorogo

sejarah tari reog ponorogo

Asal mula Tari Reog Ponorogo di latar belakangi oleh kisah perjalanan Raja kerajaan Bantarangin, yaitu Prabu Kelono sewandono yang akan meminang sang permaisuri bernama Dewi Songgo Langit yang merupakan putri dari kerajaan Kediri.

Namun, Dewi Songgo Langit berusaha menolak pinangan Prabu Kelono Sewandono dengan memberikan syarat yang begitu berat yakni harus membuatkan tarian pertunjukan yang di iringi oleh tabuhan gendang dan gamelan yang belum pernah ada sebelumnya.

Selain itu, sang Raja harus menghadirkan kuda kembar yang berjumlah seratus empat puluh ekor dan binatang berkepala dua.

Syarat itu sebagai penolakan halus sang Dewi Songgo Langit kepada Prabu Kelono Sewandono dengan alasan sang Prabu memiliki kebiasaan suka laki-laki.

Singo Barong, seorang Raja dari kerajaan Lodaya rupanya juga kepincut akan kecantikan Dewi Songgo Langit sehingga ia berusaha untuk menggagalkan rencana Prabu Kelono sewandono yang ingin memperistri Dewi Songgo langit.

Kemudian, Singo Barong dan Prabu Kelono Sewandono akan mengadu kesaktiannya dengan mempertunjukan tontonan menarik yang belum pernah ada sebelumnya. Namun satu syarat yang sangat sulit di wujudkan yakni menghadirkan binatang berkepala dua.

Mendengar sang Prabu sudah mampu memenuhi syarat dan berjalan menuju ke Kediri, Singo Barong pun langsung bergegas untuk menghadang jalan yang dilalui oleh Prabu Kelono sewandono. Akhirnya terjadilah peperangan dahsyat itu.

Dengan susah payah, Singo Barong bisa memukul mundur Prabu Kelono Sewandono tapi pada akhirnya, Prabu Kelono Sewandono bisa mengalahkan Singo Barong dengan pusaka saktinya yaitu Pecut samandiman.



Properti Tari Reog Ponorogo

properti tari reog ponorogo

Dalam pertunjukan seni tari Reog Ponorogo, seorang penari memerlukan yang namanya Properti Tari. Properti Tari adalah sebuah perlengkapan khusus yang digunakan seorang penari dalam pementasan tari. Selain lebih menarik, juga terdapat nilai seni dan artistik di dalamnya.

Setiap penari Reog Ponorogo Memiliki properti masing-masing antara lain:

  1. Singo Barong : Dadak Merak, celana panjang hitam, rompi merah, udheng.
  2. Bujang Ganong : Topeng, rompi merah, celana hitam pendek, embong gombyong, stagen, bigel, sampur merah dan kuning dan epek timang.
  3. Prabu Kelono Sewandono : Cinde merah, jarit, samir boro boro, stagen, epek timang, sampur, ucal, kace, kalung lur, cakep, klat bahu, probo, keris blangkrak dan bigel.
  4. Jathil : Celana hitam pendek, hem putih lengan panjang, jarit parang barong, sampur merah dan kuning, kace, gulon ter, srempang, bigel, stagen.
  5. Warok : Celana Jombor hitam, jarit latar Ireng, stagen, epek timang, udheng modang (warok tua), tapak doro (udeng Warok muda), waktung, keris, tongkat.

Gerakan Tari Reog Ponorogo

Gerakan Tari Reog Ponorogo

Gerakan Tari Reog Ponorogo sangat lincah, energik, dan penuh semangat. Yang di ikuti oleh semua penari Reog Ponorogo mulai dari Singo Barong, Bujang Ganong, Prabu Kelono Sewandono, Jathil dan Warok.

Pada gerakan tari ini disertai alunan musik kendang, terompet dan angklung Reog.

Makna Tari Reog Ponorogo

Setiap pertunjukan tari, terdapat nilai-nilai kehidupan atau makna yang di tuangkan dalam setiap karya seni.

Seperti halnya seni tarian ini yang mempunyai makna luar biasa, diantaranya kita harus memiliki pendirian yang kuat dalam berjuang kalau kita yakin itu benar.

Fungsi Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang mempunyai fungsi sebagai hiburan rakyat dan menjadi ciri khas kota Ponorogo hingga menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun internasional.

Untuk itu, kita sebagai anak bangsa harus bangga dan melestarikan nilai-nilai budaya luhur ini ya.

Pola Lantai Dan Ragam Gerak

pola lantai dan ragam gerak

Sobat sindunesia, Anda tahu setiap seni tari pasti memiliki pola lantai dan ragam gerak bukan? Tapi, apakah Anda tahu apa itu pola lantai dan ragam gerak? dan berapakah macam-macamnya? Yuk, sama-sama belajar. Berikut penjelasan selengkapnya.

Pola lantai

Pola lantai adalah pola yang berfungsi untuk mengatur posisi dan pergerakan seorang penari saat melakukan gerakan tari.

Untuk itu, seorang penari harus memperhatikan 2 pola garis dasar pola lantai, yaitu pola garis lurus dan pola garis lengkung.

  1.  Pola garis lurus: pola yang terdiri dari pola horizontal, vertikal, diagonal, zig-zag, segitiga, segi empat dan segi lima.
  2. Pola garis lengkung: pola yang terdiri dari pola lengkungan ke depan, belakang, angka delapan dan lingkaran.

Perlu Anda Ketahui, pada dasarnya penyajian tari itu terdapat 3 bentuk  sebagai berikut:

  • Tari Tunggal adalah tari yang dilakukan oleh satu orang penari. Pola lantai yang di gunakan ialah pola horizontal, vertikal dan diagonal. Contoh : tari topeng, tari jaipong.
  • Tari Berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh 2 orang penari. Pola lantai yang digunakan ialah pola horizontal, vertikal, dan diagonal. Contoh : Tari payung, Tari Serampang Dua Belas.
  • Tari Berkelompok adalah tari yang dilakukan oleh 3 orang penari atau lebih. Pola lantai yang di gunakan ialah pola melingkar, melengkung dan angka delapan. Contoh : Tari Piring, Tari Kecak, Tari Lego-lego dan Tari Reog Ponorogo.

Ragam gerak

Ragam gerak merupakan aneka macam gerakan tari yang di peragakan oleh seorang penari. Dalam seni tari, gerak adalah unsur utama suatu tarian.

Bukan seni tari namanya kalau tidak ada gerakannya. Berbicara tentang gerak, terdapat 3 macam gerak tari. Berikut penjelasannya.


  1. Gerak Tari Klasik yaitu gerak tari yang menirukan gerakan manusia maupun hewan. Gerak ini memiliki pola-pola tertentu. Contoh : Tari Topeng, Tari Golek.
  2. Gerak Tari Kerakyatan yaitu gerak tari yang menirukan kegiatan dan emosi manusia. selain itu, biasanya tari kerakyatan juga menggunakan peragaan hewan. Contoh : Tari Reog Ponorogo, Tari Ketuk Tilu.
  3. Gerak Tari Kreasi Baru yaitu gerak tari lama yang di kembangkan menjadi rangkaian gerak tari baru dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Contoh : Tari Saman, Tari Kecak, Tari Seringgi.

Keunikan Tari Reog

keunikan tari reog ponorogo

Setiap seni tari di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing, termasuk tari Reog Ponorogo. Yang memiliki keunikan tersendiri yaitu properti tari yang digunakan Singo Barong yakni Dadak merak yang berupa kepala singa dengan hiasan bulu-bulu merak di atasnya.

Singo Barong menjadi ciri khas yang membedakan seni tari yang berasal dari Jawa Timur dengan seni tari di daerah lainnya.

Akhir Kata

Nah, itulah penjelasan mengenai Tari Reog Ponorogo. Mulai dari pengertian, sejarah, properti, gerak, makna, fungsi, pola lantai dan ragam gerak hingga keunikan dari seni tari Reog.

Terimakasih semoga bermanfaat bisa menambah wawasan kita semua mengenai tari Reog Ponorogo.

Baca juga

Bagikan:

Dilla

Sindunesia, situs informatif dunia officially diposting oleh Admin Sindunesia.com

Tinggalkan komentar


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.