Jenis Jenis Listrik – Secara umum, listrik dikenal sebagai sebuah fenomena dalam fisika yang dihubungkan dengan aliran muatan listrik, sehingga muncul jenis-jenis listrik yang didasarkan oleh muatan listrik.
Misalnya seperti jenis listrik statis yang dibedakan akibat dari cara mengalirnya muatan listrik.
Cara untuk membedakan jenis listrik juga beragam. Namun, hanya ada 2 cara yang paling umum digunakan untuk membedakan jenis listrik dan manfaatnya. Kedua cara membedakan beberapa jenis listrik yang dimaksud, meliputi :
Jenis-Jenis Listrik Berdasarkan Cara Mengalirnya
Sebenarnya secara umum, listrik memang hanya dibedakan menjadi dua. Dua jenis listrik yang dimaksud pastinya merupakan listrik statis dan listrik dinamis.
Namun, perbedaan kedua jenis listrik ini sebenarnya terjadi akibat cara mengalirkan muatan listriknya.
Dengan begitu, maka terbentuklah macam-macam listrik yang paling familiar, khususnya bagi Anda yang belajar langsung tentang listrik.
Apakah benar terjadi perbedaan dalam cara mengalirnya muatan listrik dari masing-masing jenis listrik? Berikut adalah penjelasannya:
#1. Listrik Statis
Listrik statis dalam fisika disebut sebagai satu dari jenis-jenis listrik yang memiliki elektron dalam konduktor diam atau tidak berpindah tempat. Keadaan diam di tempat ini diakibatkan oleh dua konduktor dengan muatan berbeda.
Kedua konduktor ini dapat digosok-gosokkan, sehingga akan mengakibatkan muatan listrik yang berbeda tersebut, melebur jadi satu.
Kemudian muatan akan berkumpul di permukaan dari konduktor, akibatnya konduktor memiliki gaya tarik-menarik.
Meskipun memiliki gaya tarik menarik, namun kedua konduktor tidak mengalami perpindahan dari elektron. Dengan begitu, maka muatan listrik tetap diam dan tidak mengalami perpindahan.
Oleh karenanya, bukan hal baru bila pada akhirnya berdasarkan cara mengalirnya listrik statis dikenal dengan penjelasan sebagai kumpulan muatan listrik yang berada dalam jumlah besar, namun tidak mengalir alias statis atau diam.
Meskipun memiliki muatan listrik yang statis, akan tetapi bila terjadi pengosongan muatan listrik hanya dibutuhkan waktu yang singkat. Sehingga sudah sewajarnya bila listrik statis banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Salah satu pemanfaatan listrik statis ini adalah untuk diterapkan pada alat penangkal petir. Selain itu, listrik statis juga diaplikasikan dalam alat pengumpul asap. Bahkan masih banyak manfaat lain dari salah satu jenis-jenis listrik ini.
Selain pemanfaatan listrik statis dalam beberapa peralatan yang membantu kehidupan sehari-hari, listrik statis juga dapat dibuktikan dengan cara sederhana.
Untuk membuktikannya, Anda hanya membutuhkan penggaris dan potongan kertas kecil.
- . Pembuktian
Cara pembuktiannya pun cukup sederhana. Anda hanya perlu menggosok-gosokan penggaris ke rambut Anda.
Selanjutnya dekatkan penggaris dengan potongan kertas, maka potongan kertas akan mulai terangkat dan menempel ke penggaris.
Potongan kertas yang menempel pada penggaris inilah yang menunjukkan adanya listrik statis. Dimana muatan listrik berada dalam keadaan statis dan terjadi tarik-menarik antar dua benda akibat perbedaan muatan listrik dalam konduktornya.
#2. Listrik Dinamis
Berbeda halnya dengan listrik statis, jenis listrik dinamis merupakan salah satu dari jenis-jenis listrik yang mengalami perpindahan elektron di dalamnya. Ini artinya pada listrik dinamis terjadi aliran muatan listrik dari satu konduktor ke konduktor lainnya.
Secara umum pengertian dari listrik dinamis adalah jenis listrik yang mengalami gerakan atau perpindahan elektron antar atom. Perpindahan elektron dari atom satu ke atom lainnya ini, terdapat pada konduktor atau pengantarnya.
Pada dasarnya, aliran listrik dinamis terjadi dari energi potensial listrik tinggi ke energi potensial listrik rendah. Maka dari itu, terdapat jenis-jenis listrik yang dapat dibedakan berdasarkan arah aliran muatan listriknya.
Selain itu, listrik dinamis juga sangat membantu dalam meningkatkan pengalaman elektronika kehidupan sehari-hari. Terlebih ada banyak peralatan elektronik yang menggunakan prinsip listrik dinamis, misalnya seperti radio, komputer, maupun TV.
Baca Juga:
7 Manfaat Penting Pembangkit Listrik Tenaga Air Bagi Kehidupan Manusia |
100+ Simbol Listrik dan Fungsinya Lengkap |
7 Contoh Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Gerak, Apa Saja? |
Jenis-jenis Listrik Berdasarkan Jenis Alirannya
Selain dengan memperhatikan cara mengalir muatan listrik, tahukah Anda bahwa jenis-jenis listrik juga dapat dibedakan dengan cara memperhatikan jenis dari aliran listrik?
Hanya saja perbedaan listrik terhadap jenis ini hanya dapat ditemukan dalam listrik dinamis.
Berdasarkan dengan jenis aliran listriknya ini, listrik dapat dibedakan ke dalam dua jenis listrik. Penjelasan jenis-jenis listrik tersebut, dapat dilihat melalui informasi singkat mengenai perbedaan listrik berdasarkan jenis aliran listrik berikut ini:
#1. Listrik DC
Listrik DC merupakan jenis listrik yang hanya dapat mengalir dari satu arah. Jadi, listrik DC hanya bergerak dari satu kutub ke kutub lain, tanpa terjadi pengembalian arus. Oleh karenanya listrik ini diberi nama listrik DC atau Direct Current ( arus searah ).
Selain itu, listrik DC juga dikenal sebagai arus listrik halus. Hal ini dikarenakan bentuknya yang lurus seperti benang. Bentuk arus ini dapat dilihat melalui osiloskop. Di sana terlihat jelas bahwa arus listrik bergerak lurus dari satu kutub ke kutub lain.
Oleh karena arah alirannya yang hanya searah, maka tak heran bila arus DC memiliki dua jenis kutub. Kedua jenis kutub ini tentunya adalah kutub positif dan kutub negatif, dimana arus listrik DC selalu bergerak dari kutub positif menuju kutub negatif.
Listrik DC juga sangat bermanfaat bagi alat-alat elektronika. Sebab, listrik DC merupakan jenis arus listrik yang dapat menghidupkan alat-alat elektronik, baik itu ponsel, komputer, tablet, kulkas, maupun motor DC.
#2. Listrik AC
Lain halnya dengan jenis listrik DC, listrik AC yang merupakan kependekan dari Alternating Current ialah listrik dengan jenis arus listrik yang dapat mengalir secara bolak-balik.
Jadi, jenis listrik ini dapat mengalir dari suatu kutub menuju ke kutub lainnya, selanjutnya arus listrik kembali mengalir ke kutub asalnya.
Aliran ini pun akan berulang terus-menerus, maka listrik AC juga dikenal dengan nama listrik bolak-balik.
Oleh karena alirannya yang bergerak secara bolak-balik, maka listrik AC tidak memiliki kutub positif maupun kutub negatif.
Kendati demikian banyak sumber listrik yang menggunakan sistem listrik AC, misalnya seperti generator dan dinamo.
Bahkan listrik pada PLN ( Perusahaan Listrik Negara ) juga menggunakan basic dari listrik AC. Hal ini dapat terlihat dari frekuensi listrik AC pada PLN, dimana jumlah frekuensi listrik AC yang ditemukan adalah 50 Hz.
Artinya PLN menggunakan aliran listrik AC yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan jumlah frekuensi 50 Hz memiliki arti bahwa listrik AC bergerak bolak-balik dari kutub-kutubnya sebanyak 50 kali dalam satu detik.
Kendati demikian, sayangnya prinsip kerja listrik AC tidak dapat diaplikasikan dalam menjalankan alat-alat elektronik, baik itu TV, setrika, kulkas, kipas angin, dan alat elektronik lainnya.
Sebagai gantinya jenis arus listrik ini biasa diaplikasikan dalam pembangkit listrik. Misalnya seperti untuk menjalankan motor AC maupun membangkitkan generator genset. Sebab, listrik AC dimanfaatkan sebagai transmisi distributor listrik.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan listrik AC juga dikenal dengan mana listrik bolak-balik. Akan tetapi, tahukah Anda bila listrik AC juga dikenal dengan nama lain, yaitu listrik arus kasar. Mengapa demikian?
Hal ini dikarenakan listrik AC memiliki bentuk yang bergelombang layaknya ombak air, bila dilihat dalam alat ukur listrik, osiloskop. Dengan begitu, maka terlihat seperti aliran arus yang kasar.
Kesimpulan Jenis-Jenis Listrik
Dua jenis cara di atas adalah cara yang paling umum digunakan masyarakat untuk membedakan jenis-jenis listrik. Hal ini dapat dipelajari dalam mata pelajaran fisika dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.