Mengenal Hambatan Listrik (Electrical Resistance)

Dilla

hambatan listrik adalah

Hambatan listrik adalah serangkaian komponen, yang sifat dan fungsinya untuk menghambat aliran listrik pada sebuah penghantar listrik (konduktor).

Pastinya Anda kerap sekali mendengar tentang hambatan listrik. Ya, benar, hambatan listrik adalah salah satu materi kelistrikan yang dapat dipelajari melalui ilmu Fisika.

Namun, masih banyak yang belum tahu mengenai seluk-beluk hambatan listrik ini, sehingga informasi di bawah ini bisa dijadikan pembelajaran.

Pengertian Hambatan Listrik

Dalam pelajaran Fisika, Anda tentu pernah belajar terkait listrik. Dalam bab listrik ini ada yang namanya hambatan listrik.

Hambatan listrik adalah tegangan listrik yang dibandingkan dengan aliran listrik yang melalui tegangan tersebut. Hambatan listrik dalam bahasa Inggris adalah electrical resistance.

Selain pengertian ini, hambatan listrik juga bisa dimaknai sebagai penahan atau perlawanan dari arus listrik. Molekul yang ada dalam aliran listrik akan melakukan perlawanan pada elektron dalam arus listrik. Tertahannya arus listrik ini, tentu terjadi karena berbagai sebab.

Hal-Hal yang Menyebabkan Hambatan Listrik

Sekilas telah dijelaskan di atas, bahwa hambatan listrik merupakan perbandingan yang terjadi antara tegangan dan arus listrik.

Di balik itu semua, ternyata ada hal-hal yang menyebabkan adanya hambatan listrik tersebut. Penyebab hambatan listrik adalah sebagai berikut:

1. Perlawanan Elektron

Atom-atom yang bekerja sebagai penyalur aliran listrik, akan menghambat tiap perpindahan elektron. Hal ini terjadi jika ada perlawanan Elektron saat perpindahan arus listrik ini terjadi.

2. Benturan Elektron

Penyebab kedua adalah karena adanya tabrakan atau benturan antara atom dan elektron. Saat kedua jenis benda ini berbenturan, maka akan terjadi penghambatan arus listrik.

Dalam hal ini, benturan tidak termasuk pada penghantar panas yang ada pada rangkaian arus listrik.

Beberapa Jenis Hambatan Listrik

Beberapa Jenis Hambatan Listrik

Selain belajar terkait pengertian hambatan listrik, Anda juga perlu belajar tentang macam atau jenis hambatan listrik yang ada.

Segala jenis benda juga memiliki sifat yang berbeda dalam menghambat listrik. Nah, di bawah ini merupakan jenis hambatan listrik adalah:

1. Hambatan Sambungan

Jenis pertama dari hambatan listrik adalah karena sebab hambatan sambungan. Maksud dari hambatan sambungan, pada rangkaian listrik jika terjadi sambungan yang longgar maka akan menghambat aliran listrik. Hasil aliran akan susah panas karena sambungan yang longgar.

Selain karena kasus longgarnya sambungan, hambatan pada rangkaian listrik juga bisa disebabkan oleh tidak sesuainya sambungan pada rangkaian. Dengan begitu, maka aliran listrik tidak maksimal menghasilkan panas.

Maka pada rangkaian aliran listrik, tidak boleh ada sambungan yang cacat, sehingga aliran listrik bisa berjalan dengan baik.

Sambungan harus disusun dengan sempurna agar aliran listrik bisa menghasilkan panas dengan sempurna.

2. Hambatan Penghantar

Dalam dunia kelistrikan, ada 3 jenis penghantar yang biasa dikenal. Jenis yang pertama ada konduktor. Pengantar konduktor ini yang paling mudah dalam menghantarkan arus listrik. Contohnya seperti emas, tembaga, dan lain sebagainya.

Penghantar kedua adalah semi konduktor. Benda dengan sifat semi konduktor ini, akan lebih sulit menghantarkan listrik seperti benda konduktor.

Meskipun sulit, namun semi konduktor masih tergolong bisa menghantarkan listrik dengan tidak maksimal.

Jenis yang terakhir adalah isolator. Isolator ini sama sekali tidak bisa menghantarkan arus listrik. Karena sifatnya ini, maka benda isolator bisa digolongkan sebagai penghambat arus listrik paling besar. Contoh isolator ada karet, kayu, dan lain-lain.

3. Hambatan Faktor Panas

Nah, yang terakhir, jenis hambatan listrik adalah faktor suhu yang panas. Tidak semua hal yang bersuhu panas, dapat melancarkan arus listrik.

Justru dalam jenis ini, suhu yang tinggi akan memperbesar tahanan listriknya. Artinya arisan listrik yang mengalir akan semakin kecil.

Dalam hal ini, Anda bisa menengok pada kasus rangkaian listrik untuk nyala lampu. Pada rangkaian tersebut terdapat kawat. Saat kawat semakin dipanaskan, lampu akan semakin redup karena suhu yang sangat panas pada kawat.

Baca Juga:

Arus Listrik adalah: Pengertian dan Manfaatnya
100+ Kode Meteran Listrik Pulsa (Semua Merek)
Energi Potensial Listrik: Pengertian, Rumus, dan Contohnya (Terlengkap)

Rumus yang Berlaku pada Hambatan Listrik

rumus hambatan listrik

Selain mempelajari teorinya, Anda juga perlu belajar terkait rumus yang berlaku pada hambatan listrik. Rumus hambatan listrik adalah seperti berikut:

R = V/ I

Keterangan:

R = Hambatan listrik, satuannya Ohm

V = Tegangan listrik, satuannya Volt

I = Arus listrik, satuannya Ampere

Dari rangkaian rumus di atas, sebenarnya sudah bisa diambil sebuah pengertian bahwa hambatan listrik adalah perbandingan lurus antara tegangan listrik dan arus listrik dan satuan hambatan listrik tak lain adalah Ohm.

Sesuai dengan nama satuannya, maka alat pengukur hambatan listrik adalah ohm-meter. Alat ini bisa Anda temukan pada toko khusus yang menjual peralatan kelistrikan.

Beberapa Contoh Soal Hambatan Listrik

Agar semakin membuat Anda paham, Anda bisa belajar dari beberapa contoh soal terkait hambatan listrik. Dari contoh ini nantinya, Anda juga bisa belajar mengaplikasikan rumus dari hambatan listrik. Maka berikut ini adalah beberapa contoh soalnya:

  • 1. Dalam sebuah warung makan, terdapat lampu listrik dengan jumlah tegangan 70 Volt. Sedangkan lampu ini juga punya arus listrik hingga 20 Ampere.

Dalam hal ini, lampu memiliki hambatan listrik. Berapa hambatan yang terbentuk jika dilihat dari kasus di atas?

Diketahui : V = 70 Volt
I = 20 Ampere

Ditanya = R….?
Dijawab = R = V/ I
R = 70/ 20
R = 3,5 Ohm

Jadi, hambatan listrik yang terbentuk adalah sebesar 3,5 Ohm.

  • 2. Pada sebuah perjalanan mendaki gunung, Adi membawa sebuah senter listrik. Senter tersebut memiliki tegangan listrik sekitar 100 Volt.

Sedangkan senter tersebut diketahui mengalirkan arus listrik sebanyak 20 Ampere. Maka berapakah hambatan listrik yang dihasilkan oleh senter Adi tersebut?

Diketahui V = 100 Volt
I = 20 Ampere

Ditanya = R….?
Jawab = R = V/ I
R = 100/ 20
R = 5 Ohm

Dari kasus di atas, maka diperoleh jawaban bahwa senter yang dipakai Adi punya hambatan listrik sebesar 5 Ohm.

  • 3. Sebuah rangkaian listrik, punya tegangan sebesar 30 Volt. Dalam rangkaian tersebut, seseorang memberikan aliran arus listrik sebesar 5 Ampere saja. Dari rangkaian tersebut, ternyata arus listrik tidak bisa menghasilkan panas yang maksimal.

Hal tersebut ternyata karena ada faktor yang menghambat aliran listrik pada rangkaian tersebut. Lantas berapa hambatan listrik yang dihasilkan sehingga panas yang diperoleh tidak maksimal? Berikut ini pembahasannya:

Diketahui: tegangan listriknya (V) sebanyak 30 Volt. Sedangkan arus listrik yang dialirkan (I) sebanyak 5 Ampere.

Ditanya: Berapakah hambatan listrik (R) yang menghalangi maksimalnya arus listrik yang sampai?

Dijawab: R = V/ I
R = 30/ 5
R = 6 Ohm

Dari perhitungan tersebut, dapat diperoleh sebuah jawaban bahwa rangkaian listrik tersebut punya hambatan sebanyak 6 Ohm.

Pada dasarnya, hambatan listrik adalah sebuah perbandingan yang mengacu pada tegangan dan arus listrik. Rumus hambatan listrik sendiri, ada untuk memudahkan perhitungan hambatan yang muncul tersebut. Adapun rumus ini bisa dibolak-balik jika ingin menghitung arus atau tegangannya.

Dari beberapa penjelasan contoh soal di atas, bisa Anda jadikan sebagai acuan dalam belajar menghitung hambatan listrik yang terjadi pada sebuah rangkaian aliran listrik. Tidak menutup kemungkinan jika sebuah rangkaian listrik hanya menghasilkan hambatan yang sangat sedikit.

Hal tersebut tentu diseimbangkan dengan jumlah tegangan dan arus listrik yang jumlahnya seimbang. Maka Anda tinggal menyesuaikan dengan rumus yang telah dipelajari seperti di atas.

Baca juga

Bagikan:

Dilla

Sindunesia, situs informatif dunia officially diposting oleh Admin Sindunesia.com

Tinggalkan komentar


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.