Penyebab Terjadinya Kekeringan-Iklim adalah suatu peristiwa alam yang tidak bisa diramal dan diprediksi secara pasti, demikian lah karakter alam yang selalu berubah-ubah. Patokannya adalah seberapa lama masa iklim bermuara sama dengan berapa lama suatu masa musim di wilayah negara tertentu.
Indonesia yang memiliki letak sebagai iklim tropis, maka hanya terjadi dua perubahan musim saja yaitu musim kemarau dan hujan.
Karena perubahan musim yang tidak menentu untuk diprediksi, hal ini menjadi perhatian khusus oleh masyarakat, utamanya seorang berprofesi sebagai petani dan para pengolah lahan lainya.
Perubahan Iklim berpengaruh cukup besar di masyarakat dalam bidang pertanian, karenanya jika musim kemarau panjang tiba akan terjadi kekeringan.
Kekeringan menjadi suatu musibah yang secara perlahan akan menurunkan kesejahteraan masyarakat. Seperti yang kita ketahui apabila terjadi kekeringan maka banyak aktifitas manusia di bumi yang terhambat dan tergangu.
1. Pengertian dan Pengelompokan Kekeringan
Pengertian kekeringan ialah suatu peristiwa yang terjadi pada musim kemarau panjang, Definisi kekeringan secara umum ialah di mana kondisi suatu wilayah, lahan, atau masyarakat mengalami kekurangan pasokan air, sehingga kebutuhan hidup tidak terpenuhi.
Sedangkan menurut Parwata et al (2014). Kekeringan merupakan hubungan antara kebutuhan air untuk hidup, ekonomi, dan lingkungan berada di bawah minimum rata-rata pada umumnya.
Istilah lain kekeringan merupakan salah satu bencana yang timbul karena ulah manusia ataupun dari pergerakan alam sendiri.
Kekeringan dapat dikelompokan menjadi empat bagian. Berikut adalah jenis klasifikasinya:
Klasifikasi Penyebab Terjadinya Kekeringan
Kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, Kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi.
- Kekeringan meteorologis, ialah kekeringan yang disebabkan karena sangat minimnya tingkat curah hujan di daerah tertentu. Dapat diperhitungkan bahwa kekeringan meteorologis adalah gejala awal terjadinya peristiwa kekeringan.
Untuk daerah tertentu perbandinganya harus bersifat khusus dan dapat diukur pada musim harian, bulanan, dan jumlah curah hujan skala waktu tahunan.Artinya kekurangan curah hujan sendiri, tidak mesti menciptakan bahaya kekeringan.
- Kekeringan hidrologis, penyebab terjadinya kekeringan ini karena berkurangnya pasokan air pada permukaan dan dalam tanah.
Cara mengukur kekeringan ini dapat dilakukan dengan menghitung ketinggian permukaan air tanah, air danau, air waduk.
Perlu diketahuai bahwa kekeringan hidrologis bukan suatu peristiwa awal kekeringan, akan tetapi masih memiliki jarak waktu sesudah berkuranganya curah hujan dan surutnya air waduk, danau, serta tanah.
- Kekeringan agronomis, atau kekeringan pertanian adalah berkurangnya volume air di dalam tanah, sehingga menganggu pertumbuhan pada tanaman.
Penyebab terjadinya kekeringan agronomis karena kebiasaan petani dalam pengairan lahan pertanian secara berlebihan saat musim kemarau. Perlu diketahui bahwa kekeringan ini terjadi sehabis terjadinya kekeringan meteorologis.
- Kekeringan sosial ekonomi, merupakan puncak dari semua kekeringan yang telah terjadi. Pada kondisi ini pasokan air benar-benar langka sehingga berpotensi menimbulkan krisis sosial dan ekonomi.
Dari pengertian kekeringan tersebut dapat dikatakan sebuah bencana apabila peristiwa itu terjadi dan dapat menimbulkan kerugian pada masyarakat. Artinya suatu peristiwa tidak dikatakan menjadi sebuah bencana apabila tidak merugikan manusia.
Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 dijelaskan bahwa sebuah rangkaian peristiwa yang berpotensi mengancam dan menggangu kehidupan masyarakat, bisa disebabkan oleh faktor alam ataupun faktor manusia,
Peristiwa tersebut bisa menimbulkan, kerusakan lingkungan, kerugian harta, korban jiwa dan dampak psikis.
2. Penyebab Terjadinya Kekeringan
Kemarau Panjang
Pada umumnya kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada.
Pada umumnya Kekeringan terjadi karena curah hujan yang dibawah minimal rara-rata, sehingga kandungan air dalam tanah menyusut berkurang bahkan sampai habis.
Tidak turunya hujan selama enam bulan lebih maka menjadi bencana bagi masyarakat, karena peristiwa ini akan menyebabkan kekurangan pasokan air dan terjadi kekeringan.
Baca juga, Penyebab Pemanasan Global dan Penjelasan Lengkap. |
Pengunaan Air yang Berlebihan
Konsumsi air yang berlebih adalah sebab terjadi kekeringan, hal tersebut terjadi karena tidak seimbang antara pemasokan air dengan pengunaan air.
Artinya sumber air berbanding terbalik dengan konsumsi air, jadi alangkah baiknya jika pengunaan air dilakukan sesuai dengan kebutuhan, agar tidak terjadi pembuangan air yang menyebabkan kekeringan.
Minimnya Daerah Resapan Air (Vegetasi)
Kurangnya lahan vegetasi juga menjadi penyebab kekeringan. Dimana wilayah yang minim akan vegetasi maka cadangan air didalamnya pun akan cukup sedikit dibandingkan lahan yang kaya akan vegetasi.
Karena banyaknya vegetasi akan banyak akar pohon yang menampung cadangan air didalamnya.jadi vegetasi sangat penting sekali untuk perbaikan sumber air.
Salah satu contoh lahan minim vegetasi adalah, lahan gundul karena bekas dari pencurian kayu, pembakaran hutan, dan pengerusakan hutan, hal seperti ini pemicu terjadinya kekeringan.
Apabila vegetasi gundul maka sedikit air yang akan meresap ke dalam tanah. Vegetasi yang gundul akan mengurangi proses inflasi resapan air ke dalam tanah.
Karena fungsi akar sendiri menyerap dan menyimpan air dari hujan. Air yang tersimpan di dalam akar tersebut dapat digunakan sebagai cadangan ketika datang musim kemarau.
Keadaan ini berarti, ketika musim kemarau datang wilayah yang memiliki sedikit pohon akan memiliki cadangan air yang sedikit pula, karena banyaknya pembangunan gedung-gedung di perkotaan dari hasil pembalakan hutan.
Baca juga, Proses Terjadinya Tanah Longsor beserta Penjelasan Lengkap |
Penyebab Terjadinya Kekeringan Salah Mengelola Air
Kekeringan juga dapat timbul karena masyarakat suatu daerah belum bisa mengelola sumber daya air yang ada dengan baik, ataupun kurangnya prasarana sumber daya air. Kekurangan sumber air pun berpotensi menjadi penyebab terjadinya kekeringan.
Ketika sumber mata air, sungai, telaga, danau dan lainnya mongering, maka kebutuhan air manusia tidak dapat terpenuhi.
Begitu juga ketika sumber air tersebut dimanfaatkan tak beraturan hingga airnya habis maka pengunaan sumber daya air tidak dapat berkelanjutan.
Penyebab Terjadinya Kekeringan Jauhnya Jarak dari Sumber Air
Selain pengunaan air yang berlebihan, kekeringan juga dapat terjadi karena sumber air yang ada di suatu wilayah jumlahnya sedikit dan jaraknya terlalu jauh.
Jarak sumber air yang jauh akan menyulitkan masyarakat ketika dilanda kekeringan, apalagi ketika sumber air tersebut merupakan pusat untuk keperluan sehari-hari.
Seperti halnya di daerah terpencil banyak terjadi penyebab kekeringan yang memberikan dampak buruk untuk komsumsi air.
Jauhnya sumber air ketika kekeringan datang mau tidak mau karena kebutuhan air yang memaksa masyarakat untuk menempuh jarak jauh demi mendapatkan air.
Di Indonesia banyak dijumpai khususnya daerah terpencil yang rela berjalan berkilo-kilo untuk mencari air, belum lagi akses jalan yang sulit, masih bebatuan dan naik turun bukit.
Karena keadaan yang memaksa dan memang air menjadi kebutuhan hidup, alternatifnya suatu penduduk terpencil yang dilanda kekeringan mereka menempuh jarak jauh untuk mencari pasokan air.
Baca juga, Proses Terjadinya Kebakaran Lengkap beserta Penjelasannya |
3. Dampak Penyebab Terjadinya Kekerinagan
Kekeringan merupakan salah satu bencana bahaya yang pernah melanda Indonesia. Peristiwa dan penyebab terjadinya kekeringan bukan hal mudah untuk dihentikan, karena hal ini berhubungan dengan perubahan pergerakan alam dan perilaku manusia di bumi.
Beberapa dampak yang ditimbulkan memang sangat membahayakan dan merugikan pada kehidupan manusia. Dampak kekeringan juga berhubungan dengan penyebab pemanasan global.
Banyak produksifitas yang akan terganggu seperti, kegiatan ekonomi, pertanian, dan kelangsungan ekosistem lingkungan akan berimbas buruk juga.
Penjelasan lanjut silahkan simak beberapa dampak yang terjadi karena kekeringan, diantaranya sebagai berikut:
Kekeringan dapat Mengurangi Produktivitas Kehidupan
Dampak kekeringan sangat ekstrim, dimana dampak tersebut sudah mempengaruhi perekonomian pada daerah tertentu. Air merupakan hal yang sangat berharga untuk kehidupan, baik itu manusia, tumbuhan, ataupun hewan.
Semua makhluk hidup membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Peristiwa ini berhubungan erat dengan kebutuhan manusia, kebutuhan lahan, dan perekonomian.
Ketika penduduk di suatu daerah tidak terpenuhi akan kebutuhan air, pastinya masyarakat akan merasakan kesulitan dalam menjalankan produktifitas.
Air sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup, air tidak akan lepas dari aktifitas manusia disetiap harinya, karena air merupakan barang pokok yang tidak dapat digantikan oleh barang apapun.
Sebagian besar aktifitas manusia menggunakan air baik itu untuk minum, mandi, mencuci, memasak, dan lain sebagainya.
Ketika komsumsi air minum berkurang, hal tersebut akan berdampak pada kesehatan manusia sendiri, kemudian timbul wabah penyakit seperti penyakit kulit, diare, cacar, campak, dan lainnya.
Manusia tidak dapat bertahan tanpa minum, tapi manusia dapat bertahan lebih lama tanpa makanan, karena 70% dari tubuh manusia terdiri dari air.
Tubuh manusia sangat memerlukan air untuk proses-proses dalam tubuh seperti membantu mengeluarkan kotoran, menjaga kelembaban, media transportasi nutrisi, dan lainnya. Oleh karena itu air bersih khususnya untuk kebutuhan air minum sangat diperlukan.
Banyak tanaman dan hewan mati
Penybab terjadinya kekeringan-Tidak hanya manusia saja yang tersiksa karena dampak kekeringan, namun hewan dan tumbuhan pun akan tersiksa dan berpotensi mati.
Tidak berbeda dengan manusia, untuk proses fotosintesis dalam memproduksi makanan, tumbuhan juga memerlukan air.
Apabila tanaman mati maka pasokan oksigen untuk manusia pun akan turut berkurang. Hewan pun akan merasakan dampaknya karena hewan juga termasuk makhluk hidup yang membutuhkan air untuk minum.
Manusia, hewan, dan, tumbuhan merupakan contoh daripada dampak peristiwa kekeringan yang terjadi, bahkan ketika kekeringan terjadi populasi baik dari manusia, hewan, maupun tumbuhan terancam menurun.
Hasil Pertanian Menurun
Penyebab terjadinya kekeringan dapat menurunkan produktivitas para petani dan pengolah lahan basah.
Contoh dari lahan basah adalah, sawah memerlukan banyak air, apalagi lahan basah komoditas seperti padi yang memang biasa hidup pada kondisi genangan air.
Kurangnya air berpotensi besar menyebabkan gagal panen, apabila hal ini terjasi maka pasokan beras akan berkurang pula, kemudian mengharusakan negara untuk impor beras.
Pengaruh kekeringan merupakan dampak yang kompleks sebab menyangkut aspek penting lain yang saling berhubungan.
Oleh sebab itu diperlukan tindakan penanggulangan maupun pencegahan guna mengatasi bencana ini yang dilakukan oleh diri sendiri, masyarakat luas, maupun instuisi terkait.
4. Upaya Penanggulangan Penyebab Terjadinya Kekeringan
Upaya yang dapat dilakukan sebagai cara mengatasi kekeringan adalah dengan meningkatkan ketersediaan sumber air, baik itu sumber air tanah, sumur gali, penampungan air hujan, maupun menanam pohon.
Hemat Air
Penggunaan air secukupnya merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan ketika sumber daya air sudah menipis, karena apapun yang berlebihan pasti tidak akan baik. Jadi cukup gunakan air secukupnya saja.
Ketika kekeringan melanda dan yang tersisa hanya air kotor yang tidak bisa kita manfaatkan, maka yang kita perlukan adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk penyaring air tersebut.
Melalui proses penyaringan, air yang awalnya kotor akan berubah bersih dan dapat kita manfaatkan kembali untuk memenuhi kebutuhan.
Alat penyaring air pun dapat dibuat secara simple dan mudah. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat alat ini cukup sederhana, diantaranya adalah ijuk, pasir, arang, batu alam, kerikil, dan sabut kelapa.
Bahan-bahan tersebut harus disusun dengan tepat agar dapat menghasilkan air yang bersih. Namun ada kekurangan dari alat ini karena hanya dapat digunakan dalam skala kecil, setidaknya setiap rumah memiliki satu alat penyaring.
Selain itu, pemerintah juga perlu bergerak dalam penangulangan bencana ini, yaitu dengan memberikan penyaluran subsidi air maupun subsidi tangki air bersih kepada masyarakat yang mengalami kekeringan panjang.
Gerakan Penyuluhan Pada Masyarakat
Pada umumnya masalah kekeringan melanda di pedesaan yang jauh dari akses air PDAM dengan kondisi masyarakat yang belum mengerti akan pengetahuan mengelola sumber daya air secara bijak.
Maka perlu adanya gerakan penyuluhan pada masyarakat, yang akan mentransfer ilmu bagaimana mengoptimalkan lahan kering dan pengunaan air secara bijak.
Salah satu contoh kasus yang telah berhasil adalah di daerah Gunungkidul Yogyakarta, yang mana dahalu daerah kering dan tandus namun kondisi air sekarang sudah berubah lebih baik.
Membangun Dan Memelihara Rehabilitasi Jarigan Irigasi
Jaringan irigasi yang tak dipelihara dengan baik akan menjadi penyebab kekeringan saat kemarau datang. Upaya menangulangi penyebab terjadinya kekeringan adalah pembangunan bendungan dan waduk.
Karena dengan dibangunnya waduk dan danau bisa menanmpung air sungai pada saat musim penghujan.
Air sungai yang telah tertampung kemudian bisa dimanfaatkan masyarakat kala terjadi bencana kekeringan.
Pembangunan Sumur Desa
Membangun sumur merupakan hal yang tidak mudah dilakukan oleh masyarakat dengan faktor perekonomian menengah kebawah.
Terkhusus di daerah yang kekeringan masyarakat tak berani asal membangun. Karena belum adanya peralatan deteksi air dalam tanah yang canggih, sehingga keberadaan air dalam tanah sulit diketahui.
Bisa jadi ketika sudah dalam menggali tanah namun belum ada air yang muncul ke permukaan, hal ini hanya akan membuang waktu dan tenaga.
Kemudian faktor biaya, banyak kasus tidak terealisasikanya pembangunan sumur di desa-desa karena sebab faktor biaya.
Mereka masih mengandalkan sumber air dengan jarak tempuh yang jauh, bahkan rela tidak mandi beberapa hari karena krisis air.
Kemudian karena akses akomodasi ke wilayah-wilayah kekeringan di Indonesia menjadi faktor sulitnya penanggulangan kekeringan.
Masalah penyebab terjadinya kekeringan seperti ini, diperlukanya perhatian khusus dan penggalakan program penyelamatan kepada korban krisis air oleh pemerintah.
Disamping itu ada dari beberapa pihak dan lembaga yang secara sukarela memberikan pertolongan, mereka dalam jumlah kelompok mendonasikan modal untuk pembangunan sumur di daerah kekeringan.
5. Upaya Pencegahan Penyebab Terjadinya Kekeringan
Penanaman Pohon di Daerah Hulu
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekeringan yaitu melalui gerakan penanaman pohon kembali atau reboisasi.
Memang manfaatnya akan dirasakan ketika pohon tersebut sudah tumbuhdan berkembang besar, tetapi cara ini harus dilakukan untuk kelestarian air baku.
Karena sifat pohon dapat menyerap air dan juga memperbaiki aerasi tanah sehingga dapat lebih baik menyimpan air.
Selain itu salah satu manfaat dari banyaknya pohon juga dapat mencegah dan meminimaliir terjadi pemanasan global.
Apalagi ketika pohon tersebut membentuk suatu hutan luas dengan vegetasi yang lebat. Pasti hutan tersebut kaya akan penyimpanan air sebagai pencegah terjadinya kekeringan.
Penerapan Sumur Resapan dan Tekhnik Konservasi Air Lainnya
Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan pembangunan sumur resapan, hal tersebut dapat dilakukan oleh masyarakat untuk antisipasi penyebab terjadinya kekeringan.
Penerapan sumur resapan akan lebih baik jika dibangun pada setiap rumah di kompleks masyarakat. Cara ini terbukti cukup efektif untuk menambah penyerapan air dan meningkatkan ketersediaan air.
Prinsip kerja dari sumur resapan ini tidak jauh berbeda dengan pembangunan sumur pada umumnya.
Prinsip kerja dari sumur resapan adalah memperbesar luas permukaan tanah dengan cara membuat lubang berbentuk sumur, luas permukaan tanah tersebut membuat takaran air yang dapat diinfiltrasikan lebih banyak daripada sebelumnya.
karena sumur akan menampung air hujan dalam suatu lubang agar air genangan memiliki waktu yang lebih lama di atas permukaan tanah, sehingga sedikit demi sedikit, perlahan air akan meresap kedalam tanah.
Sumur resapan ini harus ditempatkan minimal 1 meter dari pondasi, 3 meter dari sumur air bersih, dan 5 meter dari septic tank.
Selain pembuatan sumur resapan, teknik-teknik konservasi tanah dan air yang lainnya pun bisa dilakukan, seperti pembangunan DAM resapan, rorak, kolam retensi, lubang resapan, dan lain sebagainya.
6. Peristiwa Kekeringan Terbesar di Indonesia
Penyebab Terjadinya Kekeringan- Di Indonesia akhir-akhir ini semakin terasa dampaknya. Kejadian kekeringan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia yakni pada tahun 2018.
Nusa tenggara Barat mengalami kekeringan ekstrem yang menyebabkan hari tanpa hujan sebanyak 112 hari lamanya. Suatu tempat dinyatakan mengalami kekeringan ekstrem ketika hari tanpa hujannya terhitung lebih dari 60 hari.
Indonesia sempat mengalami bencana kekeringan pada tahun 2018, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terhitung beberapa kabupaten/kota di 8 provinsi mengalami bencana kekeringan.
Wilayah provinsi tersebut adalah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat, Banten, dan Lampung.
Mengingat pengalaman sebelumnya dan berdasarkan data hasil penelitian bahwasanya di sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami peristiwa kemarau mulai bulan juli sampai oktober 2019.
Ujar Dody Usodo Hargo Suseno. Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) memberikan pernyataan bahwa keadaan dalam kondisi siaga darurat dan berpotensi terjadinya kekeringan.
Bencana tersebut dominan terjadi di daerah-daerah Pulau Jawa, dengan total warga yang terkena dampak paling besar adalah Provinsi Jawa Tengah sebanyak 825.959 jiwa. Hasil catatan BNPB setidaknya terdapat 606 bencana kekeringan di Indonesia sejak 2010 sampai 2017.
Kekeringan merupakan bencana dengan tingkat bahaya yang tinggi, oleh karena itu patut bagi kita mencegah terjadinya bencana kekeringan tersebut.
Sederhananya dimulai dari diri kita sendiri. Mulailah membiasakan hemat dalam menggunakan air, seperti peribahasa bahwa mencegah lebih baik daripada menanggulangi.