Peta Garut – Garut adalah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Indonesia, Kabupaten ini terletak 195,2 km sebelah barat Purwokerto atau 160 km sebelah timur Sukabumi Jawa Barat.
Ibu kota dari Kabupaten Garut adalah Tarogong Kidul. Dapat dilihat dari peta Garut, Kabupaten/Kota ini berbatasan langsung dengan 5 Kabupaten dan 1 Samudera yang meliputi:
Utara Kabupaten Sumedang, di timur Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Majalengka, di barat Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung dan 1 Samudera Hindia di selatan.
Di kota ini dalam peta garut menunjukkan adanya beberapa tempat umum seperti hotel, terminal, rumah sakit, wisata garut dan info garut lainnya yang akan kita bahas di bawah ini.
Sejarah Garut
Sejarah Garut juga merupakan sejarah Kabupaten Limbangan. Garut merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh R.A.A Adiwijaya Bupati Pertama Kabupaten Garut.
Sejarah adanya kabupaten Garut sendiri bermula dari Kabupaten Limbangan yang dibubarkan oleh Daendles pada tahun 1811, dengan alasan produksi kopi dari kabupaten Limbangan menurun drastis.
Disamping itu, alasan terbentuknya kabupaten Garut karena wilayah Kabupaten Limbangan saat itu sering dilanda bencana alam banjir.
Alasan lain karena kurang berkembangnya pusat pemerintahan sebab jauh dari saluran irigasi, jangkauan transportasi serta area sawahan maupun perkebunan.
Dari hal itu pada tahun 1813-1831 Bupati R.A.A Adiwijaya membentuk panitia survei untuk penentuan lokasi Ibu Kota Kabupaten baru.
Setelah melalui beberapa tahap pertimbangan akhirnya ketemulah tempat yang cocok sebagai Ibu Kota baru yakni di tempat sekeliling gunung yang memiliki sumber mata air mengalir ke arah Ci Manuk.
Dari kota lama tempat tersebut kurang lebih berjarak 17 km. Dalam melakukan survei salah seorang mengalami kakarut. Kakarut adalah bahasa sunda yang artinya tergores.
Kata kakarut dalam bahasa sunda yang berarti tergores tersebut ternyata tidak dapat ditirukan oleh orang Belanda yang mengikuti survei kala itu.
Orang Belanda tersebut berusaha menirukannya, namun apa daya ia tak mampu mencucapkan seacara semurna dan hanya mampu mengucap dengan kata gagarut.
Pada awalnya pemindahan Ibu Kota Kabupaten Limbangan yang tidak diubah namanya, karena kejadian penyebutan gagarut itulah akhirnya muncul inisiatif dari sesepuh setempat untuk mengubah nama kabupaten Limbangan menjadi Kabupaten Garut.
Penggantian nama ibu kota kabupaten Limbangan Menjadi Garut tersebut dengan alasan agar jauh dari malapetaka dan bencana seperti yang sering terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Dari sejarah Garut inilah yang pada akhirnya sampai sekarang menjadi hari jadi Garut diperingati setiap tanggal 16 Februari.
Geografi Garut
Geografi Garut atau wilayah daripada kabupaten Garut ini terdiri dari pegunungan dan dataran rendah lainnya.
Kabupaten Garut terletak pada koordinat 6º56’49 – 7 º45’00 Lintang Selatan dan 107º25’8 – 108º7’30 Bujur Timur.
Kabupaten Garut mempunyai luas wilayah 306.519 Ha (3.065,19 km²), dengan ketinggian antara 2.262 meter sampai dengan 2.821meter di atas permukaan laut.
Wilayah ini didomisili dengan dataran tinggi pegunungan yang meliputi gunung Papandayan, gunung Guntur, dan gunung Cikuray sisanya merupakan area dataran rendah sempit di sebagian pantai selatan.
Secara geografis kabupaten Garut berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jawa Barat yakni Kota Bandung. Bandung memiliki peran sebagai daerah penyangga dan hinterland terhadap pengembangan daerah Bandung Raya itu sendiri.
Oleh karenanya, Kabupaten Garut berperan memangku kedudukan sebagai daerah strategis dalam menyuplay kebutuhan warga Kabupaten/Kota Bandung.
Tak hanya itu, kabupaten Garut juga memiliki peran dalam mengendalikan keseimbangan lingkungan setempat.
Batas Wilayah Kabupaten Garut
Adapun rincian batas wilayah Garut adalah sebagai berikut:
| Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang |
| Samudera Hindia |
| Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Majalengka |
| Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur |
Iklim dan Cuaca Kabupaten Garut
Secara umum kabupaten Garut memiliki iklim seperti haknya kabupaten lain di Priangan. Garut memiliki kategori iklim tropis basah (humid tropical climate). Iklim Tropis basah adalah tipe iklim Af sampai Am dari “klasifikasi iklim Koppen”.
Diambil dari data sekunder, ada 3 faktor yang mempengaruhi iklim di Kabupaten Garut yakni sebagai berikut:
- Pola sirkulasi angin musiman (monsoonal circulation pattern).
- Topografi regional berbentuk pegunungan di bagian tengah Jawa Barat.
- Elevasi topografi di Bandung.
Seperti Kabupaten lainnya Garut memiliki curah hujan yang tinggi di bulan Desember sampai Februari. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli hingga September.
Curah hujan Garut dapat dihitung dengan rata-rata 2.589 mm memiliki bulan basah selama 9 bulan dan bulan kering selama 3 bulan per tahun. Sedangkan di wilayah pegunungan terhitung mencapai 3500 – 4000 mm per tahun.
Disamping data curah hujan per tahunan ada data temperatur bulanan yang terhitung antara 24 °C – 27 °C.
Perlu kita ketahui, menurut Iwaco-Waseco (1991) bahwa angka besaran penguap keringatan (evapotranspirasi) yakni 1572 mm/tahun.
Ketika musim hujan secara berkala bertiup angin dari Barat Laut. Angin ini membawa udara basah dari Laut Tiongkok Selatan dan wilayah Barat Laut Jawa. Dan ketika musim kemarau bertiup angin kering dengan temperatur tinggi dari wilayah Australia bagian Tenggara.
Geomorfologi Kabupaten Garut
Geomorfologi atau bentang permukaan bumi Kabupaten Garut bagian Utara terdiri atas 2 aransemen bentang alam sebagai berikut:
- Pegunungan berbentuk tapal kuda membuka ke arah utara yang berbentuk cekungan dan dataran.
- Rangkaian gunung merapi yang mengelilingi cekungan dan dataran antar gunung yang meliputi,
- Komplek Gunung Guntur sampai Gunung Haruman dan Gunung Kamajong di sebelah Barat.
- Gunung Papandayan sampai Gunung Cikuray di sebelah Selatan Tenggara.
- Gunung Cikuray, Gunung Talagabodas sampai Gunung Galunggung di sebelah timur.
Sedangkan bentang alam bagian Selatan berupa dataran pesisir pantai dengan panjang garis pantai 80 kilo meter.
Untuk Kabupaten Garut bagian Utara memiliki 2 pendekatan hipotesis sebagai berikut:
- Pendapat dari Bemmelen (1949) bahwa terbentuknya bentang alam wilayah Kabupaten Garut karena adanya aktivitas vulkanik yang terjadi sejak periode Kuarter (sekitar 2 juta tahun lalu hingga kini).
Hal ini terjadi setelah adanya pergerakan tektonik yang mengakibatkan pembentukan pegunungan di akhir Pleistosen. Peristiwa ini kemudian memicu deformasi regional karena pergerakan dari patahan Lembang, patahan Malabat-Tilu dan patahan Kancan.
Saat ini untuk wilayah dataran Garut diperkirakan telah mengalami depresi penurunan yang disebabkan karena proses menuju keseimbangan (isostasi).Isostasi sendiri terjadi karena adanya beban batuan sedimen vulkaniklastik di atas batuan dasat tersebut.
- Pendapat Hamilton (1979) ia berpendapat dengan konsep Tektonik Lempeng bahwa terbentuknya gunung merapi di kawasan Bandung terjadi karena adanya proses pembentukan busur magmatis Sunda.
Proses ini tak lepas dari kontrol aktivitas penunjaman (subduksi) penyusupan Lempeng Samudra Indonesia antara 6-10 cm per tahun yang terjadi di bawah Lempeng Kontinen Asia.
Bongkahan lempeng samudra dengan tebal antara 12 km akan tenggelam ke bagian luar mantel yang bersuhu lebih dari 3000°, sehingga bentuknya akan kembali mencair.
Akibatnya komponen lempeng kerak samudra bersifat basa, dan mantel bagian luar bersifat asam.
Oleh karenanya pada saat pencairan akan terjadi asimilasi magma yang menyebabakan pergerakan magma menuju permukaan membentuk busur magmatis berkomponen andesitis-basaltis.
Setelah busur magmatis terbentuk, maka pergerakan tektonik internal (intra-arctectonics) akan menyebabkan terjadinya proses patahan, perlipatan, dan pembentukan cekungan di antara deretan pegunungan.
Topografi Kabupaten Garut
Kabupaten Garut memiliki Ibu Kota dengan ketinggian 717 m dpl yang dikelilingi oleh Gunung Karacak setinggi (1.838 m), Gunung Guntur (2.249 m), dan Gunung Papandayan (2.622 m).
Karakteristik topografi Kabupaten Garut
Kabupaten Garut memiliki karakteristik topografi di sebelah Utara terdiri atas pegunungan dan dataran tinggi. Sedangkan wilayah Garut Selatan didominasi dengan bentang alam yang curam, terjal dan beberapa area labil.
Ketinggian daripada Kabupaten Garut bervariasi ada wilayah yang paling rendah sejajar dengan muka laut, ada juga wilayah tinggi berkomposisi puncak gunung.
Peta Garut menunjukkan beberapa wilayah yang memiliki ketinggian di antara 500 – 100 m dpl berada di kecamatan Pamullihan dan kecamatan Pakenjeng.
Untuk wilayah dengan ketinggian antara 100 – 1500 m dpl berada di wilayah kecamatan Pakenjeng, Cikajang, Cisurupan, Pamulihan dan Cisewu.
Adapun wilayah dengan ketinggian antara 100 – 500 m dplberada di kecamatan Cisompet, Cibalong, Cikelet, Cisewu, dan Bungbulang serta meliputi beberapa wilayah di kecamatan Pameungpeuk dan Cibalong.
Rangkaian pegunungan vulkanik Kabupaten Garut
Kabupaten Garut khususnya bagian utara dikelilingi oleh rangkaian lereng pegunungan vulkanik dengan kemiringan 30-45% di bagian puncak, 15-30% di area tengah gunung dan 10-15% di kaki lereng gunung.
Lereng gunung tersebut merupakan kawasan vegetasi konservasi alam yang kondisinya cukup lebat.
Dalam peta Indonesia dan peta Garut menunjukkan bahwa kabupaten ini memiliki beberapa variasi kemiringan lereng yang berbeda.
Ada lereng dengan kemiringan antara 0-40%, di antaranya sebesar 71,42% atau 218.924 Ha dengan tingkat kemiringan antara 8-25%.
Luas daerah landai berada pada tingkat kemiringan di bawah 3% terhitung 29.033 Ha atau 9,47%; wilayah dengan tingkat kemiringan hingga 8% yang meliputi areal seluas 79.214 Ha atau 25,84%.
Luas areal dengan tingkat kemiringan 15% mencapai 62.975 Ha atau 20,55% wilayah dengan tingkat kemiringan hingga 40% yang meliputi luas areal 7.550 Ha atau sekitar 2.46%.
Sungai Garut
Kabupaten Garut memiliki 2 daerah aliran sungai (DAS) yang terbagi atas daerah aliran Selatan yang bermuara di Samudra Indonesia dan daerah Utara yang bermuara di Laut Jawa.
Daerah aliran sungai wilayah Selatan ini relatif pendek, sempit dan berlembah berbeda dengan daerah aliran Utara yang lebih luas.
Sungai aliran Utara adalah DAS sungai Ciamik bagian Utara sedangkan Sungai aliran Selatan adalah DAS Cikaengan dan Sungai Cilaki.
Sungai yang berada di wilayah Kabupaten Garut sendiri seluruhnya ada 36 induk dan 112 anak sungai dengan total panjang keseluruhan mencapai 1.403,35 km. Total panjang tersebut 92 km di antaranya adalah panjang aliran Sungai Cimanuk yang meliputi 60 aliran anak sungai.
Dilansir dari interpretasi citra landsat zona Bandung terlihat bahwa dataran di antara gunung Garut Utara memiliki aliran sungai dengan karakter mendaun. Untuk arah aliran utama sungai ini melewati wilayah Cimanuk menuju arah Utara.
Aliran sungai Cimanuk sendiri bersumber dari beberapa cabang anak sungai dari lereng pegunungan di sekelilingnya. Sungai tersebut membentuk pola penyaluran sub pararel yang berperan menjadi subsistem dari DAS Cimanuk.
Geologi Kabupaten Garut
Geologi Kabupaten Garut dapat diketahui melalui peta geologi yang menunjukkan dengan skala 1: 100.000 lembar Arjawinangun dan Garut.
Data ini dikomplasi oleh Ratman & Gafor (1998) jadi peta geologi berskala 1:500.000, yang mana kabupaten Garut bagian utara didomisili dengan urutan dan tatanan berupa batuan susun dengan material vulkanik yang berasal dari letusan gunung Guntur dan gunung Papapndyan.
Letusan gunung api (erupsi) tersebut telah terjadi lebih dari satu kali secara sporadik dengan kurun waktu 2 juta tahun lalu.
Peristiwa ini menghasilkan lava, lahar, tufa dan breksi yang berasal dari material vulkanis tersebut, sehingga pegunungan Garut ini banyak mengandung tumpukan kuarsa di setiap datarannya.
Dari beberapa bereksi vulkanik yang bersifat kompak ini membentuk batuan tertua yang Nampak di wilayah lembah Sungai Cimanuk yang memiliki komponen berupa kerakal dan bongkahan.
Secara umum, pegunungan Garut tersusun dari material vulkaniklastik berisi alluvium berupa kerikil, pasir, kerakal, dan lumpur.
Sedangkan jenis tanah di Kabupaten Garut adalah tanah kompleks podsolik. Jenis tanah ini memiliki corak warna merah kekuning-kuningan.
Tanah podsolik kekuning dan regosol ini merupakan tanah yang mendomisili daripada wilayah Garut bagian Selatan.
Adapun tanah di wilayah Garut bagian Utara didomisili engan jenis tanah andosol yang merupakan tanah subur cocok untuk budidaya sayuran.
Penggunaan Lahan Kabupaten Garut
Kabupaten Garut memiliki jenis tanah dan medan topografi yang cukup subur, sehingga mayoritas lahan di sana banyak digunakan untuk pertanian persawahan di wilayah Garut Utara dan untuk hutan/perkebunan untuk wilayah Garut Selatan.
Pemerintahan di Kabupaten Garut
Daftar Bupati Garut
Berikut adalah daftar Bupati Garut dari awal kepemerintahan hingga saat ini.
No | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Ket | Wakil Bupati | ||
1 | R.A.A Adiwijaya | 1813 | 1831 | 1 | [ket. 1] | |||
2 | R.A.A. Kusumadinata | 1831 | 1833 | 2 | ||||
3 | Tumenggung Jaya Diningrat | 1833 | 1871 | 3 | ||||
4 | Raden Adipati Aria Wiratanudatar VII | 1871 | 1915 | 4 | ||||
5 | R.A.A. Soeria Kartalegawa | 1915 | 1929 | 5 | [ket. 2] | |||
6 | R.A.A. Muh. Musa Suria Kertalegawa | 1929 | 1944 | 6 | ||||
7 | R. Tumenggung Endung Suriaputra | 1944 | 1945 | 7 | [ket. 3] | |||
8 | R. Kalih Wiraatmadja | 1945 | 1948 | |||||
9 | R. Tumenggung Agus Padmanagara | 1948 | 1949 | 8 | [ket. 4] | |||
10 | R. Tumenggung Kartahudaya | 1949 | 1950 | |||||
11 | R. Moh. Sabri Kartasomantri | 1950 | 1956 | 9 | ||||
12 | R. Moh. Noh Kartanegara | 1956 | 1959 | 10 | ||||
13 | R. Gahara Widjaja Suria | 1959 | 1966 | 11 | [ket. 5] | |||
14 | Letkol Akil Ahyar Mansyur | 1966 | 1967 | 12 | ||||
15 | R.M. Bob Yacob Ishak | 1967 | 1972 | 13 | [ket. 6] | |||
16 | Drs. R. Moh. Syamsudin | 1972 | 1973 | 14 | ||||
17 | Hasan Wirahadikusumah | 1973 | 1978 | 15 (1973) | ||||
18 | Letkol Iman Sulaeman | 1978 | 1983 | 16 (1978) | ||||
19 | Letkol Kav Taufik Hidayat | 1983 | 1988 | 17 (1983) | [ket. 7] | |||
20 | Momon Gandasasmita | 1988 | 1993 | 18 (1988) | ||||
21 | Toharudin Gani | 1993 | 1998 | 19 (1993) | ||||
22 | Dede Satibi | 1999 | 2004 | 20 (1999) | ||||
23 | Agus Supriadi | 2004 | 2007 | 21 (2004) | [ket. 8] [ket. 9] | Memo Hermawan | ||
– | Memo Hermawan | 2007 | 2009 | — | ||||
24 | Aceng Fikri | 13 Juni 2009 | 25 Februari 2013 | 22 (2009) | [ket. 10] | Diky Candra (2009—11) | ||
Agus Hamdani (2011—13) | ||||||||
25 | Agus Hamdani | 25 Februari 2013 | 23 Januari 2014 | [ket. 11] | — | |||
26 | Rudi Gunawan | 23 Januari 2014 | 23 Januari 2019 | 23 (2014) | Helmi Budiman | |||
23 Januari 2019 | 23 Januari 2024 | 24 (2019) |
Catatan & Keterangan
- Bernama kabupaten Limbangan.
- Berganti nama menjadi Kabupaten Garut di pemerintahan R.A.A. Wiratanudatar VII pada tahun 1913.
- Diangkat menjadi Bupati Bandung.
- Diturunkan pemerintah pusat untuk lepas jabatan karena sangsi gelar kerajaan.
- Membangun kejayaan Garut menjadi Kota Intan hingga diberi penghargaan oleh presiden.
- Berhenti di akhir masa jabatan karena sakit.
- Pertukaran jabatan dengan Bupati Ciamis (Momon Gandasasmita).
- Dinonaktifkan pada tahun 2007 sebab terjerat kasus korupsi yang divonis pada tahun 2009.
- Jabatan bupati dipegang Memo Hermawan seorang wakil bupati pada masa itu.
- Pemberhentian jabatan karena kasus nikah kilat dengan Fani Oktora.
- Dari wakil Bupati kemudian diangkat menjadi Bupati yang dilantik pada tanggal 4 April 2013 untuk mengantikan Aceng Fikri yang dimakzulkan.
Dewan Perwakilan Kabupaten Garut
Seperti pada umumnya anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memiliki tugas dan wewenang terhadap fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan.
Kecamatan Garut
Jumlah kecamatan di Kabupaten Garut terbagi menjadi 42. Berikut adalah daftar kecamatan di Kabupaten Garut:
1 | Banjarwangi | 15 | Cisewu | 29 | Pamulihan |
2 | Banyuresmi | 16 | Cisompet | 30 | Pangatikan |
3 | Bayongbong | 17 | Cisurupan | 31 | Pasirwangi |
4 | Balubur Limbangan | 18 | Garut Kota | 32 | Peundeuy |
5 | Bungbulang | 19 | Kadungora | 33 | Samarang |
6 | Caringin | 20 | Karangpawitan | 34 | Selaawi |
7 | Cibalong | 21 | Karangtengah | 35 | Singajaya |
8 | Cibatu | 22 | Kersamanah | 36 | Sucinaraja |
9 | Cibiuk | 23 | Leles | 37 | Sukaresmi |
10 | Cigedug | 24 | Leuwigoong | 38 | Sukawening |
11 | Cihurip | 25 | Malangbong | 39 | Talegong |
12 | Cikajang | 26 | Mekarmukti | 40 | Tarogong Kaler |
13 | Cikelet | 27 | Pakenjeng | 41 | Tarogong Kidul |
14 | Cilawu | 28 | Pameungpeuk | 42 | Wanaraja |
Wacana Pemekaran Daerah
Garut merupakan kabupaten yang banyak memiliki banyak sumber daya alam, dengan luas wilayah 3.065 km2 serta jumlah penduduk sebanyak 2.737.526 jiwa atau 893 jiwa penduduk per km2 nya.
Berdasarkan adsministrasinya pada tahun 2020 ini kabupaten Garut dibagi menjadi 403 desa, 21 kelurahan, dan 42 kecamatan. Dirasa wilayah Kabupaten Garut tersebut cukup luas, maka muncul isu dan wacana untuk melakukan pemekaran menjadi beberapa wilayah.
Beberapa tuntutan untuk melakukan pembentukan Kabupaten Garut Selatan dan Utara kini telah disoroti dari berbagai media lokal hingga nasional.
Pada dasarnya jika ditinjau dari sumber daya alam, luas wilayah dan kependudukan, memang layak Kabupaten Garut untuk dilakukan pemekaran sebagai daerah otonomi.
Kabupaten Garut Selatan
Berdasarkan data peta Garut, kabupaten Garut Selatan ini meliputi bagian Selatan perbatasan Samudra Indonesia. Bagian Barat Barat dengan Kabupaten Cianjur. Bagian Timur dengan Kabupaten Tasikmalaya. Bagian Utara dengan Kabupaten Bandung dan Kota Garut.
Kabupaten Garut Selatan memiliki julukan atau dengan nama lain Kabupaten Pamueungjeuk.
Ada 7 kecamatan dengan kawasan pantai panjang dari wilayah timur ke barat. Adapun urutanya dimulai dari pantai Caringin, Bungbulang, Mekarmukti, Pakenjeng, Cikelet, Pameungpeuk sampai Cibalong.
Dilengkapi 15 kecamatan lain yang juga mengelilingi dan dalam 1 wilayah Kabupaten Garut Selatan.
Dimulai dari Cikajang, Banjarwangi, Cisewu, Talegong, Pamulihan, Cisompet, Peundeuy, Singajaya, Cihurip, Cisurupan, Cigedug, Cilawu, Bayongbong, Sukaresmi sampai Pasirwangi.
Wilayah tersebut membentuk otonomi daerah dengan luas 2.248,83 km2/sekitar 73,37% daripada luas Kabupaten sekarang.
22 Kabupaten Garut Selatan dihuni oleh 1.171.846 jiwa (Sensus Penduduk 2010). Jumlah ini sekitar 43% daripada jumlah penduduk Kabupaten Garut sekarang. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk wilayah ini sebanyak 521 jiwa per km2.
Tanggal 27/12/2012, Presiden Susilo Bambang Yudoyono sempat menerbitkan ampres nomor R-66/Pres/12/2013 yang berisi tentang pembentukan Kabupaten Garut.
Dengan rencana Ibu Kota Kabupaten Garut Selatan akan dibentuk di kecamatan Mekarmukti, yang meliputi 16 kecamatan didalamnya, diantaranya adalah:
- Kecamatan Banjarwangi
- Kecamatan Bungbulang
- Kecamatan Caringin
- Kecamatan Cibalong
- Kecamatan Cihurip
- Kecamatan Cikajang
- Kecamatan Cikelet
- Kecamatan Cisewu
- Kecamatan Cisompet
- Kecamatan Mekarmukti
- Kecamatan Pakenjeng
- Kecamatan Pameungpeuk
- Kecamatan Pamulihan
- Kecamatan Peundeuy
- Kecamatan Singajaya
- Kecamatan Talegong
Kabupaten Garut Utara
Kabupaten Garut Utara memiliki kawasan yang meliputi Kabupaten Garut bagian Utara itu sendiri dengan luas 592,51 km2/sekitar 19,33% dari kabupaten sekarang ini.
Adapaun batas Kabupaten Garut Utara yang meliputi Bagian Utara berbatasan dengan Kabupaten Sumedang. Bagian Barat Kabupaten Bandung. Bagian Timur dengan Kabupaten Tasikmalaya. Bagian Selatan dengan Kota Garut.
Kabupaten Garut Utara memiliki nama lain dengan sebutan Kabupaten Balubur Limbangan. Pembentukan kabupaten Garut Utara ini memiliki 15 kecamatan didalamnya yang diantaranya adalah:
- Kecamatan Balubur Limbangan
- Kecamatan Selaawi
- Kecamatan Kersamanah
- Kecamatan Malangbong
- Kecamatan Cibatu
- Kecamatan Sukawening
- Kecamatan Karangtengah
- Kecamatan Cibiuk
- Kecamatan Leuwigoong
- Kecamatan Leles
- Kecamatan Kadungora
- Kecamatan Sucinaraja
- Kecamatan Wanaraja
- Kecamatan Pangatikan
- Kecamatan Banyuresmi
Secara rata dari 15 kecamatan tersebut Kabupaten Garut Utara memiliki jumlah penduduk sebesar 962.865 jiwa, atau sekitar 35% daripada jumlah penduduk Kabupaten Garut.
Sedangkan dihitung per km2, penduduk Kabupaten Garut Utara sebanyak 1.625 jiwa.
Kota Garut
Menurut aspirasi yang beredar di masyarakat Garut, bahwa kabupaten Garut Selatan terdapat 15 kecamatan sedangkan Garut Utara hanya memiliki 11 kecamatan.
Hal ini yang perlu dipertimbangkan adalah kondisi dimana kawasan Kecamatan Garut kota telah mengalami perubahan menjadi kawasan perkotaan.
Pasalnya kecamatan kota Garut ini cepat berkembang hingga saat ini telah terbentuk 21 kelurahan yang akan terus mengalami pertambahan secara berkelanjutan kedepannya.
Kota Garut memiliki kecamatan yang layak diintegrasikan sebagai kota mandiri karena telah memiliki otonomi sendiri. Kecamatan tersebut adalah Garut Kota, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul Karangpawitan, dan Samarang.
Kecamatan tersebut telah memiliki angka kepadatan penduduk yantg cukup tinggi sebesar 3.072 jiwa per km2. Jumlah penduduk tersebut didominsi oleh sektor perdagangan, industri dan jasa.
Dan juga lengkap memiliki fasilitas seperti infrastruktur dan jenjang pendidikan tinggi.
Di dalam 5 kecamatan yang akan tergabung ke dalam Kota Garut memiliki penduduk sebanyak 598.815 jiwa. Jumlah ini lebih banyak daripada penduduk Kota Banjar (175.165 jiwa) dan Kota Cimahi (541.139 jiwa).
Luas wilayah Kota Garut 194,94 km2. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Garut Utara. Sebelah Selatan Kabupaten Garut Selatan. Sebelah Timur Kabupaten Tasikmalaya dan sebelah Barat Kabupaten Bandung.
Pendidikan
Kabupaten Garut memiliki bidang pendidikan yang dikelola dengan baik. Berikut adalah daftar pendidikan dengan status Negeri dan Swasta di kawasan kota Garut.
SD/MI Kabupaten Garut
- SD Negeri Pakuwon 1
- SD Negeri Pakuwon 2
- SD Negeri Pakuwon 3
- SD Negeri Paminggir 4
- SD Negeri Paminggir 5
- SD Negeri Paminggir 6
- SD Negeri Paminggir 7
- SD Negeri Pataruman 6
- SD Negeri Pataruman 7
- SD Negeri Jayaraga
- SD Negeri Sukagalih 4
- SD Negeri Sukagalih 5
- SD Kartika Siliwangi 3
- SDK Dharma Bakti
- SD Negeri Sukamentri 1 dan 2
- SD Negeri Kota Kulon XII
- SD Negeri Sukatani 1
- SD Negeri Regol 4
SMP/MTs Kabupaten Garut
- SMP Negeri 1 Garut
- SMP Negeri 2 Garut
- SMP Negeri 3 Garut
- SMP Negeri 4 Garut
- SMP Negeri 1 Tarogong Kidul
- SMP Negeri 1 Tarogong Kaler
- SMP Negeri 2 Tarogong Kidul
- SMP Negeri 3 Tarogong Kidul
- SMP Yos Sudarso
- SMP Daya Susila
- MTs Negeri 1 Garut
- MTs Al-Musadaddiyah
- SMP Negeri 6 Garut
- SMP Negeri 1 Wanaraja
- SMP Pasundan Cilawu
SMA/SMK/MA Kabupaten Garut
- SMA Negeri 1 Garut
- SMA Negeri 6 Garut
- SMA Negeri 10 Garut
- SMA Negeri 11 Garut
- SMA Negeri 15 Garut
- SMA Negeri 17 Garut
- SMA Negeri 27 Garut
- SMK Negeri 1 Garut
- SMK Negeri 2 Garut
- SMK Negeri 3 Garut
- SMK Negeri 4 Garut
- MA Negeri 1 Garut
- MA Negeri 2 Garut
- MA Al-Musadaddiyah
- SMK YPPT Garut
- MA PERSIS TAROGONG
- SMA Negeri 2 Garut
- SMA Negeri 8 Garut
- SMA Negeri 13 Garut
- SMA Negeri 18 Garut
- MA Darul Arqam Garut
Perguruan Tinggi Kabupaten Garut
- Universitas Garut
- Sekolah Tinggi Teknologi Garut
- Sekolah Tinggi Hukum Garut
- AMIK Garut
- STAI Al-Musadaddiyah
- STIE Yasa Anggana
- STIKES Karsa Husada
- Institut Pendidikan Indonesia
- AKBID YPSDMI Garut
- AKPER Pemkab Garut
- AKPER Bidara Mukti
- STAI PERSIS
- STAI Siliwangi
- STAIDA Muhammadiyah Garut
Kesehatan Kabupaten Garut
Ada beberapa sara kesehatan di Kabupaten Garut. Salah Satunya adalah Rumah Sakit. Berikut adalah daftar rumah sakit di wilayah kota Garut.
- RSUD dr. Slamet Garut
- RS TNI AD Tk. IV Guntur
- RS Annisa Queen
- RS Nurhayati
- RS Intan Husada
Transportasi Kabupaten Garut
Ibu kota kabupaten Garut berada di jalur Jakarta-Garut-Tasikmalaya. Kebanyakan orang sekadar transit di Terminal Guntur Garut, jika ingin langsung ke Tasikmalaya.
Umumnya orang cenderung memilih jalur Malangbong untuk dilewatinya. Garut memiliki sarana Transportasi tradisional dan modern sebagai berikut:
- Delman Kuda.
- Ojek Sepeda Motor (opang dan ojol).
- Angkutan Pedesaan (Anngkodes) dari desa menuju Kota Kecamatan.
- Angkutan Kota (Angkot).
- Minibus dari kecamatan menuju Kota Garut.
- Bus besar dengan jurusan Garut menuju Jakarta.
- Rental Mobil.
- Becak dll.
Terdapat terminal terbesar di Kota Garut yaitu terminal Guntur. Dan juga terdapat Kereta api dengan tujuan Jakarta, Surabaya, dan beberapa kota lainnya di Pulau Jawa.
Transportasi ini akan berhenti di Stasiun Cipeundeuy dan beberapa Stasiun kereta api lain, di antaranya adalah Stasiun Warung Bandrek. Stasiun Cibatu. dan Stasiun Leles.
Makanan khas Garut
Seperti Kabupaten lain kabupaten Garut ini juga memiliki beberapa makanan, minuman serta buah-buahan khas daripada daerah tersebut. Daftar makanan khas Garut tersebut adalah sebagai berikut:
- Dodol Garut
- Ladu Malangbong
- Kerupuk Kulit (Dorokdok Garut)
- Pindang Ikan
- Sambal Cibiuk
- Es Goyobod
- Jeruk Garut
- Wajit
- Burayot
- Getrek
- Emplod
- Chocodot
- Burayot
- Kerupuk RO
- Rangginang
- Bugis
- Lagenar
- Kicimpring
- Opak
- Angleng
- Kolontong
- Dapros
- Gogodoh
- Cuhcur
- Peuyeum Ketan
- Peuyeum Sampeu
Produk Khas Garut
Garut memiliki SDM yang mampu menciptakan dan memproduksi berbagai macam produk khas yang unik dan menarik sebagai berikut:
- Jaket Kulit
- Batik Tulis Garutan
- Kerupuk Kulit (Dorokdok)
- Minyak Akar Wangi
- Boboko Samarang
- Batu Akik atau Batu Hias Bungbulang
Pariwisata Garut
Siapa sangka Kabupaten Garut ini ternyata juga menjadi salah satu tempat destinasi wisata unggulan Jawa Barat.
Bentang alam yang meliputi Kabupaten Garut selatan Hingga Garut Utara menyuguhkan berbagai macam objek wisata yang patut untuk dikunjungi.
Berikut adalah jenis wisata Garut yang populer dan menarik untuk dicoba.
- Wisata Petualangan
- Wisata Alam
- Wisata Budaya
- Wisata Sejarah
- Wiasta Olahraga
- Wisata Kuliner
Adapun jenis objek wisata di Garut yang tersebar meliputi beberapa objek wisata, diantaranya adalah:
- Gunung Cikuray
- Gunung Papandayan
- Gunung Guntur
- Cipanas
- Candi Cangkuang
- Kampung Dukuh
- Masjid Asyuro Cipari Pangatikan Garut
- Museum Graha Liman Kencana
- Situ Cangkuang
- Situ Bagendit
- Pantai Sayang Heulang
- Pantai Santolo
- Pantai Cijeruk Indah
- Pantai Karang Paranje
- Pantai Cijayana
- Karacak Valley
- Taman Manalusu
- Taman Ranca Buaya
- Taman Golf Ngamplang
- Makam Godog
- Makam Cinunuk Hilir
- Curug Orok
- Curug Sanghyang Taraje
- Air Terjun Neglasari
- Curug Cihanyawar
- Curug Cimandi Racun
- Curug Citiis
- Curug Kancil Cibatu
- Leuweung Sancang
- Taman Satwa Cikembulan
- Golf Course Flamboyan
- Kawah Darajat
- Kawah Talaga Bodas
- Kebon Mawar Situhapa
- Desa Wisata Domba atau De Wisdom
- Karacak Valley
- Papandayan Camping Ground
Referensi
- http://www.garutkab.go.id/
- Pulau Dolpnin Tujuan Wisata.
- https://id.wikipedia.org/